GenPI.co 
Deretan pohon kelapa berumur belasan tahun tertata rapi di 2 buah gazebo di tepi Danau Perintis, Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Sementara kelapa-kelapa lainnya tertata rapi di sisi lain.
Jangan membayangkan pohon kelapa ini menjulang tinggi karea usianya yang sudah lama. Pohon kelapa ini mungil, tingginya tidak sampai 1 meter.
Ratusan warga yang datang di danau Perintis ini asyik menikmati kekerdilan pohon yang biasa disaksikan tumbuh menjulang tinggi di kebun.
“Ini pameran pertama kali sekaligus pengukuhan pengurus Komunitas Bonsai Kelapa Gorontalo oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou,” kata M Achril Babyonggo, Camat Suwawa yang juga ketua komunitas, Senin (25/2).
Dalam pameran ini juga disuguhkan cara membuat bonsai kelapa oleh 2 orang anggota komunitas. Kelapa yang sedang bertunas dikupas sabutnya hingga menyisakan batok, akar dan bagian daunnya. Pengupasan sabut ini harus hati-hati agar tidak mengenai batok dan akarnya.
Usai dikupas, pelepah terluar juga turut potong dengan menggunakan pisau tajam. Ini dilakukan sangat hati-hati agar tidak melukai bagian dalamnya yang agar tak membuat tunas mati.
“Setelah itu ditanam dalam wadah pot mungil,” kata Gito, anggota komunitas yang menjelaskan pembuatan bonsai kelapa.
Bonsai kelapa yang sudah berumur belasan tahun ini memang sengaja dibuat untuk dijadikan hiasan. Hobi ini juga mendatangkan uang yang tidak sedikit, harganya sebuah bonsai bisa menyamai harga seekor sapi bahkan lebih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
