Begini Penampakan KRI Nanggala 402 Terbelah 3 Bagian

26 April 2021 02:20

GenPI.co - Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan  KRI Nanggala-402 ditemukan pada kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut di perairan utara Pulau Bali. 

Kapal selam yang membawa 53 prajurit Kencana Hiut dengan kondisi yang tragis yakni terbela menjadi tiga bagian. 

BACA JUGA: Inna lillahi, Kapal Selam Nanggala 402 Terbelah Tiga

"KRI Nanggala-402 terbelah tiga bagian. Badan utama kapal selam, badan utama kapal, dan bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan," ujar Yudo Margono saat jumpa pers di Bali, Minggu (25/4).

Margono memaparkan kondisi kapal selam tersebut berdasarkan hasil foto satelit dari kapal bantuan Singapura. 

"Ini badan kapal memang tidak terlalu terang (visualnya). Nah, ini yang tadi disampaikan, ini bagian belakang yang tidak berbadan tekan. Ini kemudi horizontal, ini kemudi vertikal," ungkapnya. 

"Ada juga Ini badan kapal, bagian buritan kapal," sambungnya.

Hasil deteksi itu diperoleh setelah KRI Rigel-933 mencari di perairan utara Bali menggunakan alat deteksi sonar multibeam echo sounder (MBES) pada pukul 01.00 WITA, Minggu.

"KRI Rigel yang sedang melakukan (pencarian memakai) multibeam echosounder melaksanakan kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi datum atau (posisi) tenggelamnya KRI Nanggala pada kedalaman 838 meter," kata Margono.

Dalam pencarian itu, alat deteksi bawah laut (ROV) yang dioperasikan KRI Rigel-933 hanya mampu mendeteksi sampai maksimal kedalaman 800 meter.

Oleh karena itu, hasil deteksi itu diserahkan dan dilanjutkan kapal milik Singapura, MV Swift Rescue. 

"Kemudian, diidentifikasi kontak tersebut pada 07.37 WITA, Minggu pagi. MV Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak bawah laut yang tadi diberikan KRI Rigel," kata dia.

Margono menambahkan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam terjadi bukan karena terjadi "human error" (kesalahan manusia). 

BACA JUGA: Pernyataan Panglima TNI Menggetarkan Saat Sebut 53 Prajurit Gugur

"Saya berkeyakinan ini (tenggelamnya KRI Nanggala) bukan karena 'human error' tapi lebih pada faktor alam," kata Yudo Margono. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co