Merinding, Tanah Abang Bisa Jadi Tsunami Covid-19 di Indonesia

07 Mei 2021 04:30

GenPI.co - Kerumunan Pasar Tanah Abang belum lama ini masih menjadi hal yang perlu diperhatikan, terlebih di masa pandemi covid-19 di Indonesia.

Tradisi berbelanja Lebaran dalam masyarakat memang sesuatu yang sulit dihilangkan. Namun, hal itu bukan menjadi alasan setiap orang berkerumun.

BACA JUGA: Belajar dari Kerumunan Tanah Abang, Pakar Berikan Saran Jempolan

Peneliti Ahli Utama P2P LIPI bidang Politik Kebijakan Publik dan Pemerintahan Syafuan Rozi menilai, peristiwa itu bisa saja menjadi awal tsunami covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah seharusnya berkaca dengan apa yang terjadi di India usai perayaan keagamaan.

"Pandemi di India, kan, seperti di Indonesia dengan melakukan kontrol ketat pada warga negaranya. Namun, menjelang ibadah keagamaan, umat hindu kumpul di Sungai Gangga sehingga kontrolnya berkurang dan kematian karena covid-19 di sana sangat tinggi," ungkap Syafuan kepada GenPI.co, beberapa waktu lalu.

Syafuan menjelaskan, kondisi itu hampir mirip dengan apa yang terjadi Indonesia. 

Dalam perayaan Idulfitri pun, masyarakat disibukkan dengan berbelanja pakaian. Sehingga, kata dia, orang berkumpul di pasar grosir.

"Itu ada kesamaan dengan Indonesia yang merayakan Lebaran. Pemerintah kelihatannya sudah berupaya keras menyiapkan kebijakan jangan sampai mengalami tsunami seperti di India," tambahnya.

Akan tetapi, Syafuan mengaku kebijakan itu masih sulit diterapkan lataran masyarakat terdiri dari berbagai tingkat ekonomi yang berbeda.

Sehingga, kata dia, seseorang tidak mudah berbelanja online karena merasa kurang puas.

Selain itu, Syafuan menyarankan pemerintah agar lebih menjelaskan tentang mutasi virus corona yang makin meresahkan di India.

BACA JUGA: Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Rocky Gerung Salahkan Menteri Ini

Dengan demikian, masyarakat agar lebih waspada tentang penularan virus corona baru seperti di India.

"itu yang harus dijelaskan kepada masyarakat. Jadi, mereka hanya tahu tradisi, berbanding terbalik dengan pengetahuan tentang risiko mutasi virus ini," tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co