GenPI.co - Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad menyebut perlu adanya evaluasi manajemen pengendalian pandemi terutama terhadap peningkatan kasus kematian Covid-19.
Riris mengatakan dengan adanya evaluasi tersebut maka segera diketahui faktor mana saja yang berkontribusi besar terhadap angka kematian.
BACA JUGA: Jawa Barat Siap-siap Antisipasi Penularan Covid-19 dari Pemudik
“Misal terkait akses pasien Covid-19 berat, dari sosial ekonomi menengah ke bawah dan akses mendapat layanan kesehatan lebih sulit sehingga kemungkinan terjadi kematian sangat besar,” katanya.
Data dari Satgas Covid-19 pada Mei 2021 menyebut angka kematian akibat Covid-19 meningkat 2,76 persen dari sebelumnya per Februari 2021 sebesar 2,75 persen. Sedangkan presentase angka kematian dunia sebesar 2,07 persen.
Riris mengatakan penyebab pasti kematian akibat Covid-19 tidak bisa diketahui tanpa adanya audit kematian.
Menurut Riris, banyak faktor yang memengaruhinya, salah satunya layanan kesehatan. Selain itu peningkatan kasus kematian bisa saja terkait dengan sistem rujukan.
Riris mengungkapkan memang selama ini telah ada sistem rujukan, namun masih belum disesuaikan dengan situasi pandemi yang membutuhkan kecepatan penanganan.
Menurutnya, karena tidak ada sistem rujukan yang cepat maka menjadikan layanan terhadap pasien kategori berat berjalan lambat sehingga memperbesar angka terjadinya kematin.
"Faktor lain adanya varian baru Covid-19 yang dikabarkan memiliki tingkat penularan lebih tinggi. Namun, yang memengaruhi secara riil di lapangan belum diketahui secara pasti," ujar dia.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Desak Warga Karantina Mandiri Usai Libur Lebaran
Riris mengatakan masyarakat pun diharapkan dapat mengambil bagian untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 ini.
“Harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang menjadi senjata unggulan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News