Di Persidangan, Habib Bahar Beber Nabi Muhammad Bunuh Nabi Palsu

20 Mei 2021 03:45

GenPI.co - Persidangan kasus dugaan penganiayaan sopir taksi online dengan terdakwa Habib Bahar bin Smith kembali digelar dalam sidang secara virtual di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021).

Dalam sidang tersebut Habib Bahar bin Smith membeberkan, bahwa Nabi Muhammad pernah membunuh nabi palsu. Namun, Nabi Muhammad tidak pernah melakukan kekerasan ke orang-orang yang menghina dirinya.

BACA JUGA: Suara Lantang Habib Bahar di Persidangan Mengejutkan: Saya Salah

Awalnya, Majelis Hakim Surachmat menuturkan kisah mengenai perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dia secara tak langsung hendak mengatakan, Habib Bahar sebaiknya meniru perangai sosok mulia tersebut.

Surachmat menyampaikan, selama hidup, Nabi Muhammad kerap mendapat perlakuan tak mengenakkan dari kaum Yahudi di sekitarnya.

Bukan hanya dihina, bebatuan dan kotoran juga sering melayang ke arah tubuhnya. Namun, alih-alih marah, Nabi Muhammad justru memberi maaf, bahkan menjenguk mereka saat sedang sakit.

BACA JUGA: Pakar Hukum Top Beber Anies Baswedan Diincar 2 Pengikut Istana

"Apakah habib pernah tahu, kalau Rasulullah ini pernah melakukan kekerasan terhadap orang lain?" tanya Surachmat kepada Habib Bahar, Selasa (18/5).

"Nah, yang mulia, itu masalah pribadi Rasulullah. Nabi Muhammad, beliau masalah pribadi, beliau dihina dan dicaci dimaki dan dilempari kotoran unta, beliau diam. Tetapi kalau selain daripada urusan pribadi, beliau tidak pernah diam," jawab Habib Bahar.

"Ada yang mengaku nabi palsu, dibunuh oleh beliau. Dan itu bukan hanya zaman nabi. Di zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau pernah menyuruh memotong tangan perempuan yang pernah menghina Rasulullah. Di zaman sayyidina Umar bin Khattab, beliau pernah membunuh orang yang menghina Rasulullah," ungkapnya.

Menurut Habib Bahar, bahwa dia sedikitnya telah meniru apa yang diperbuat Nabi Muhammad. 

Pasalnya, dia beberapa kali pernah dihina atau direndahkan orang lain. Namun, alih-alih melaporkannya ke polisi, dia justru membebaskan orang tersebut.

"Bahkan sampai-sampai barusan yang mulia, ada di Singkawang ada orang yang menghina saya dan di media sosial. Dia hina saya, kemudian dilaporkan. Saya bikin surat yang mulia, saya mohon kepada majelis hakim Singkawang untuk membebaskan yang sudah menghina saya," beber Habib Bahar.

"Karena saya sudah memaafkan dia dan dia tidak memiliki salah kepada saya. Saya sudah memaafkan siapapun yang menghina pribadi saya, asalkan tidak menghina agama saya," sambungnya.

Bukan hanya sekali, dia beberapa kali mendapat perlakuan yang sama, namun tak pernah berakhir ke pengadilan. 

"Kakek kami mengajarkan itu, saya cucu Nabi Muhammad yang ke-29," tegas Habib Bahar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co