Gerhana Bulan Total Hari Ini, Simak Penjelasan Ilmiahnya

26 Mei 2021 07:45

GenPI.co - Fenomena astronomis langka yaitu terjadinya gerhana bulan total atau super blood moon diprediksi terjadi pada hari ini, Rabu (26/5/2021).

Kabar yang membahagiakan, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka tersebut.

BACA JUGASuper Blood Moon 26 Mei Nanti, Warga Yogya Jangan Terlewat!

Kepala Stasiun Geofisika Kupang Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Margiono mengatakan adanya gerhana tersebut.

"Proses gerhana bulan total akan berlangsung pada pukul 16.46 Wita (15.46 WIB) hingga berakhir pada 19.28 Wita (18.28 WIB)," kata Margiono di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (25/5/2021).

Dia menjelaskan gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar. 

Posisi tersebut terjadi saat bulan berada di umbra bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah atau yang disebut blood moon.

Margiono mengatakan karena posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.

BACA JUGAAda Gerhana Bulan Darah di Awal Juli, Pertanda Apa?

"Dengan demikian gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan super blood moon karena terjadi saat bulan di perigee," kata Margiono.

Margiono menjelaskan seluruh proses gerhana, sejak fase awal hingga fase akhir akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total, puncak total, hingga akhir fase total akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

BMKG akan melakukan pengamatan gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 di lokasi-lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk mengamatinya dengan menggunakan teleskop yang dipadukan dengan detektor dan teknologi informasi dan disebarluaskan melalui laman https://www.bmkg.go.id/gbt.

Gerhana bulan total ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan, dan aman serta dapat disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kacamata khusus gerhana.

Pada puncak gerhananya, kata dia, di sebagian besar wilayah Indonesia posisi bulan dekat dengan horizon di bagian Timur. (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co