Miris, Pasien Positif Covid-19 Dibawa Pulang Lantaran IGD Penuh

17 Juni 2021 06:19

GenPI.co - Seorang pasien positif Covid-19 berinisial KI (60) asal Sragen terlantar selama 1,5 jam di RSUD dr Soehadi Prijonegoro akibat ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) penuh. Alhasil pihak keluarga membawa pulang KI ke rumah meski sadar bahaya penularannya.

Awalnya, KI mengalami sakit demam selama sepekan dan dibawa ke sebuah klinik kesehatan di Sragen Wetan, Rabu 16 Juni 2021, pagi. Pasien lantas disarankan dirujuk ke RS lain karena pernapasannya terganggu.

“Akhirnya saya bawa ibu ke RS Mardi Lestari. Di sana sempat di-swab antigen. Hasilnya, ternyata ibu saya positif Covid-19. Ibu saya juga punya riwayat pernah mondok di RS karena penyakit kolestrol atau lemak jahat. Saat itu saya minta tolong ibu saya segera diberi bantuan oksigen dan infus. Tapi dari pihak RS menyatakan tidak memiliki ruangan khusus pasien Covid-19,” ujar BA, anak dari KI, seperti dikutip dari Ayosemarang.com, Rabu (16/6/21).

BACA JUGA:  Muncul Klaster Pondok Pesantren di Solo, 38 Santri Positif

Setelah itu, keluarga membawa KL ke IGD RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen untuk segera mendapatkan perawatan. Namun, ia mendapat jawaban dari petugas jaga bila kondisi IGD tengah penuh dan diharuskan menunggu sampai ada kepastian tersedianya ruang.

“Saya menunggu sekitar 1,5 jam lamanya. Kasihan ibu saya yang tidak segera tertangani. Ia menunggu terlalu lama di mobil. Dia butuh oksigen dan infus. Karena tidak ada kepastian, akhirnya ibu saya bawa pulang,” ujar BA.

BACA JUGA:  Perhatian! Pedagang Bermobil dari Luar Kota Dilarang Masuk Solo

Saat ini, KI dirawat sendiri di rumah oleh keluarganya. Beruntung, BA memiliki teman tenaga medis yang membantu menyediakan bantuan oksigen dan infus. Rencananya, setelah kondisinya stabil, KI akan dibawa ke RS di Kota Solo.

“Saya belum tahu apakah ibu saya bisa dirawat di RS di Solo jika tidak ada surat rujukan dari dokter di Sragen,” paparnya.

BACA JUGA:  Jateng Darurat Covid-19, Piala Wali Kota Solo 2021 Diundur

Sementara itu, Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Didik Haryanto, mengaku belum bisa memastikan terkait kondisi bed occupancy ratio (BOR) pada Ruang ICU maupun ruang isolasi khusus pasien Covid-19. Namun, kata dia, RSUD Sragen selalu berusaha maksimal melayani semua pasien Covid-19.

“Mungkin tadi di IGD masih penuh dan (pasien) masih menunggu hasil swab PCR . Setelah PCR keluar, biasanya langsung dirawat. Sebaiknya, pasien dirawat di RS. Dengan adanya keluhan, bisa berbahaya (jika dirawat di rumah),” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co