GenPI.co - Jawa Tengah sedang genting seiring angka kasus Covid-19 terus melonjak dalam beberapa minggu. Melihat kondisi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung memerintahkan Kabupaten/ Kota zona merah untuk melakukan mikro lockdown.
Ganjar Pranowo mengatakan daerah zona merah di Jawa Tengah bertambah dari 8 menjadi 13. Daerah-daerah itu antara lain seperti Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri dan Kota Semarang.
"Semua saya minta standby. Apapun namanya, kalau kita lihat trennya ini ada peningkatan. Kita sedang tidak baik-baik saja, maka semua harus mawas diri dan mengantisipasi, kata Ganjar sperti yang dilansir dari Ayosemarang.com, Selasa (22/6/21).
Lebih lanjut, kata Ganjar, semua pengetatan ini dikhususkan pada daerah yang masuk zona merah. Bahkan pihaknya telah mengirimkan Surat Edaran (SE) terkait pengetatan tersebut.
"Saya minta mikrozonasinya dipelototin. Bahkan kita sekarang sudah sampai lockdown mikro. Saya sudah sampaikan pada teman-teman Bupati/Wali Kota tidak usah ragu. Begitu disitu ada daerah yang menunjukkan data epidemiologis tinggi, langsung kunci. Sebanyak-banyaknya tidak apa-apa," tegasnya.
Seluruh daerah zona merah lanjut Ganjar harus menerapkan lockdown mikro itu. Dengan begitu, maka mobilitas warga bisa ditekan sehingga penanganan bisa optimal.
Selain itu, pelaksanaan PPKM mikro saat ini harus dilaksanakan lebih detail. Daerah zona merah harus menutup tempat-tempat wisata, tempat keramaian dan menganjurkan ibadah di rumah saja.
"Tempat keramaian, toko harus dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Saya terimakasih, beberapa Kabupaten/Kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin, dan nanti akan ditambah pelaksanaannya," ucapnya.
Selain imbauan lockdown mikro, Ganjar juga memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota untuk terus melakukan peningkatan tempat tidur, baik ICU dan isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat. Jika ada yang kesulitan, dia meminta agar segera koordinasi dengan Pemprov Jateng.
Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan, dan tadi dalam rapat dengan Kemenkes disebutkan bahwa penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen. Sekitar 3000 an tempat tidur yang berhasil ditambah.
Termasuk langkah antisipatif lain yakni pembuatan rumah sakit darurat. Ganjar mengatakan, ada daerah yang telah mengusulkan skenario rumah sakit darurat dan untuk penanganan Covid-19 di sana.
"Kami minta disiapkan dan dihitung betul, kami akan dukung. Saya minta kalkulasi untuk penyiapan SDM nakesnya, peralatannya dan lainnya. Saat ini, rumah sakit darurat yang sudah ada di Solo, dan yang baru mengusulkan dari Banyumas," katanya.
Kemudian untuk melancarkan imbauan ini. Ganjar meminta semua Bupati/Wali Kota untuk melakukan kesepakatan bersama. Tujuannya agar tidak ada perbedaan kebijakan dalam penanganan Covid-19 ini.
"Penting antar Kabupaten/Kota dalam satu regional, punya keputusan politik dan konsensus yang sama. Kalau misalnya satu daerah tempat wisata dan kerumunan ditutup, daerah lain juga harus mengikuti. Jangan sampai satu melarang, satu mempersilahkan," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News