GenPI.co - Pengamat Militer ISESS Khairul Fahmi menilai tidak semua masalah dapat diselesaikan antara Jenderal TNI dan Polri.
Menurut dia, penggabungan keduanya dalam beberapa kali sejauh ini tidak efektif.
Khairul lantas menyoroti kasus kelompok bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah.
"Misalnya penangan teroris di Poso yang belum tuntas karena alasan medan dan segala macam. Namun, saya melihat hal lain," ujar Khairul kepada GenPI.co, Selasa (29/6).
Khairul menjelaskan masalah di Poso sudah menjadi ranah militer yang seharusnya menjadi fokus utama pemberantasan.
Akan tetapi, bila jajaran Polri masuk ke sana, akan menghambat operasi yang sudah berlangsung.
"Kita ini 'kan masalahnya integritas yang kurang antara TNI-Polri. Jadi, saya setuju kalau militer menyelesaikan Poso tanpa campur tangan Polri," jelasnya.
Penggabungan tersebut, kata Khairul, menjadi kesulitan baru bagi perwira yang turun di lapangan.
Sebab, dia mengatakan akan menimbulkan gesakan antara satu dengan lainnya.
"Sejauh ini yang terjadi apa? Mereka yang di lapangan bisa bersitegang antar kelompok. Jadi, penanganan teroris malah nggak efektif," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News