GenPI.co - Sejumlah jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 mulai mengalami kelangkaan di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung.
Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kota Bandung, Julisiana mengaku, selama ini RSUD Kota Bandung mengandalkan kiriman obat dari Pemprov Jawa Barat.
"Dari Provinsi sudah habis, kita kalau masih bisa untuk pembelajaan reguler, kalau ada kita upayakan ternyata belanja reguler di pasaran juga sudah habis," kata Julisiana dikutip dari Ayobandung.com, Senin (5/7/21).
Jenis obat remdesivir bagi pasien Covid-19 gejala berat sudah habis di RSUD Kota Bandung. Bahkan, kelangkaan ini telah terjadi sejak pekan lalu.
"Kita sudah pesan remdesivir, tapi menurut distributor itu lockdown di India, jadi tidak bisa datang barangnya, jadi itu yang kita tunggu," ujarnya.
Untuk menyiasati kelangkaan, pihak rumah sakit mengalihkan dengan obat favipiravir, meski tingkat efektivitasnya masih jauh di bawah remdesivir.
Ia berharap penggunaan favipiravir sebagai pengganti remdesivir dapat menanggulangi pasien Covid-19 untuk saat ini.
"Saat ini kita antisipasi dengan level yang agak lebih rendah dari remdesivir untuk kasus yang berat," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran (BIP) rumah sakit Al Islam, Guntur Septapati.
Ia mengaku saat ini pihak rumah sakit mulai mengalami kesulitan mendapatkan obat antivirus bagi penderita Covid-19.
"Walaupun pemerintah sudah menetapkan HET (Harga Eceran Tetap), tapi barangnya (obatnya) gak ada masalahnya," kata Guntur.
Obat-obat yang mengalami kelangkaan antara lain osetamivir dan remdesivir. Kelangkaan tersebut terjadi sama seperti kelangkaan oksigen sejak Juni 2021.
Padahal, obat-obat yang mengalami kelangkaan tersebut merupakan obat yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.
"Itu sudah susah kita dapatkan, sehingga kita sangat selektif sekali untuk memberikan antivirus ini," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News