GenPI.co - Polemik vaksin Gotong Royong berbayar dari PT Kimia Farma Apotek terus bergulir dan memanas usai batal beredar.
Meski ditegaskan batal, anggapan liar terkait vaksin berbayar pun tidak bisa dihindari.
Sebab, kebijakan vaksin gratis bagi masyarakat Indonesia menjadi tolak ukur adanya keseriusan pemerintah.
Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio pun turut menyoroti kejadian tersebut.
Menurut dia, pemerintah seharusnya bisa lebih tegas dalam mengomunikasikan kebijakan kepada masyarakat.
"Komunikasi dari pemerintah harus diperjelas. Semangatnya, kan, gotong royong," jelas Hendri Satrio kepada GenPI.co, Senin (12/7).
Hendri Satrio menjelaskan bila vaksin berbayar itu dikhususkan kepada perusahaan, itu yang menjadi sosialisasi pemerintah.
Sebab, dengan komunikasi yang baik, masyarakat akan lebih jelas menerima kebijakan tersebut.
"Perusahaan beli (vaksin, red) untuk karyawannya. Jadi, masyarakat tetap dapat gratis dan sebagainya itu harus jelas," ungkapnya.
Seperti diketahui, vaksin gotong royong dari PT Kimia Farma Apotek pun akhirnya ditunda pada Senin (12/7).
Akan tetapi, wacana tersebut pun tetap menjadi perbincangan hangat masyarakat karena dianggap kontroversial. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News