Kiat Nias Jadi Destinasi Kelas Dunia

26 Juni 2018 09:59

Untuk bisa menjadi destinasi kelas dunia, Nias harus memiliki bandara internasional terlebih dahulu. Demikian juga, keberadaan Imigrasi menjadi keniscayaan dari sebuah  bandara internasional. Nias akan memiliki itu, terlebih Pak Yasonna H Laoly (Menteri Hukum dan Ham) siap mendukung.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat meluncurkan Festival Ya’ahowu Nias 2018, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (25/6) malam.   Di kesempatan itu, Menpar juga mengumumkan event World Surfing League (WSL) Nias 2018. Lokasi penyelenggaraanya di di Pantai Sorake, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, 24-28 Agustus 2018.

Menteri Pariwisata Arief Yahya  mengatakan, WSL Nias 2018 digelar untuk mempromosikan Pulau Nias sebagai destinasi wisata surfing kelas dunia. Namun, untuk menjadi destinasi kelas dunia Nias, membutuhkan infrastruktur dan akses yang memadai. Khususnya untuk menjangkau kepulauan yang berada di ujung Pulau Sumatera itu.

Soal aksesibilitas, Nias memang sudah memadai. Dari sisi infrastruktur Bandara, pemerintah membantu memperpanjang landasan pacu Bandara Binaka, Nias dari 1.800 meter menjadi 2.200-2.500 meter. Lebarnya masih 30 meter. Ketebalan landasan baru (PCN) 30. Namun untuk bisa menjadi destinasi kelas dunia, infrastruktur bandara harus ditingkatkan standarnya.

“Solusinya, pemerintah daerah setempat harus menyediakan lahan sebesar 40 hektar  untuk pemperpanjang landasan menjadi 2.500 meter. Lebar landasan pun harus diperluas dari 30 meter ke 45 meter serta menambah ketebalan landasan. Sehingga bisa didarati didarati pesawat berbadan besar seperti Bombardier CRJ 1000 berkapasitas 100 dan Boeing 737 500. Kalau itu terpenuhi, Nias bisa jadi destinasi kelas dunia,” ujar Menteri asal Banyuwangi itu.

Saat ini, terdapat penerbangan langsung sebanyak tujuh kali menuju Nias. Maskapai Garuda sebanyak 2 kali, Wings Air sebanyak 5 kali dan 1 kali penerbangan yang dilayani oleh maskapai Wings Air melalui Padang menuju Gunung Sitoli. Untuk akomodasi laut dapat melalui pelabuhan Tanjung Priok – Nias Gunungsitoli.

Pantai Sorake adalah surga bagi pecinta surfing. Di bulan Juni-Juli Pantai Sorake sangat ramai dikunjungi turis asing untuk berselancar. Ketinggian ombaknya bisa mencapai 10-12 meter. Di sekitar pantai sudah terdapat penginapan dan hotel.  Saat ini terdapat 136 kamar untuk homestay di sana.

Tokoh masyarakat yang juga Menteri Hukum dan Ham Yasonna H Laoly menambahkan, jika Kejuaraan Surfing Internasional harus menjadi agenda tahunan di Nias. Hal itu lantaran membawa dampak ekonomi dan pengembangan infrastruktur di sana.

“Surfing harus juga menjadi agenda tahunan. Kita benchmark ke Banyuwangi. Dahulu Banyuwangi itu nothing. Namun kita liat sekarang.  Karena pemerintah daerah konsisten dan masyarakat mendukung. Semua bergerak jadi seperti sekarang ini,” ujar Yasonna.

Tidak hanya itu, Yasonna juga meminta seluruh pemerintah Kabupaten/Kota untuk bersatu padu mengembangkan potensi daerah yang ada di Nias.

"Saya kira Kepulauan Nias tidak kalah dengan Banyuwangi dan mempunyai potensial yang besar. Oleh sebab itu semua tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah bersatu padu. Apabila sudah ada Bandara Internasional, Saya jamin Imigrasi akan ada kantor di sana," pungkas Yasonna.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co