Sajian Lebaran, Ini Asal Usul Kue Legendaris Nastar dan Kastengel

30 Mei 2019 17:26

GenPI.co— Lebaran sudah dekat, yang menjadi incaran anak-anak salah satunya adalah sajian kue kering. 

Walau terdapat banyak ragam kue lebaran, namun di setiap rumah paling tidak terdapat salah satu dari dua kue kering legendaris ini, nastar dan kastengel. 

Baca juga:

5 Kue Kering Favorit Sajian Lebaran

Kenyang Lahir Batin, Ini Menu Sahur untuk Para Penyuka Kentang

Berikut ini asal-usul dua kue legendaris itu. 

Nastar

Nastar berasal dari lidah orang Belanda yang menyebut kue kering berisi nanas dengan gabungan dua kata, yaitu ‘Ananas’ dan ‘Tart’. Dalam perkembangannya, kata gabungan itu akhirnya membentuk kata baru, ‘Nastar’.

Nastar awalnya adalah cara orang Belanda yang tinggal di nusantara untuk menyesuaikan kue pai khas Eropa dengan lingkungan tropis tempat mereka tinggal. 

Kue pai di Eropa biasanya berukuran besar dengan kulit tebal yang menjadi wadah bagi isian berupa campuran selai stroberi, bluberi, dan apel. 

Namun ketiga buah-buahan itu sulit sekali didapatkan di nusantara, sehingga orang Belanda menggantinya dengan nanas yang memiliki rasa kurang lebih serupa. 

Selain pada isi, penyesuaian lain dilakukan pada ukuran, ananas tart dibuat dalam ukuran kecil yang cukup untuk sekali telan. 

Selai nanas dibalut oleh kulit pai dan dalam versi tertentu diberi cengkeh atau kismis di bagian atasnya. Ananas tart lalu berkembang menjadi kudapan favorit di rumah tangga Belanda, kalangan priyayi, dan bangsawan di masa penjajahan. 

Kini Nastar menjadi kue kering yang selalu disediakan di berbagai hari besar, termasuk Lebaran. 

Kastengel

Kastengel adalah kue kering yang juga dipopulerkan oleh orang Belanda. Ada dua versi asal nama Kastengel namun keduanya berasal dari bahasa yang sama. 

Nama asli kastengel adalah ‘kaasstengels’ yang menurut versi pertama berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Belanda, ‘Kaas’ yang berarti ‘keju’ dan ‘stengels’ yang berarti ‘tongkat’. 

Versi kedua mengatakan asal katanya adalah ‘kaas’ yaitu ‘keju’ dan ‘tengels’ yang berarti ‘jari-jari’. Jadi ‘Kaasstengels’ bisa berarti ‘tongkat keju’ atau ‘jari-jari keju’. 

Terlepas dari versi mana yang benar, namun kastengel memang dibuat dalam ukuran sepanjang ruas jari orang dewasa, sekitar 5 sentimeter. 

Ini berbeda dengan kastengel di negara asalnya yang yang bisa memiliki panjang sampai 30 sentimeter, dan berisi keju yang telah digoreng dan disajikan dengan semangkuk saus sambal. 


Nastar (foto: rancahpost.com)

Tonton juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co