GenPI.co - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendatangi sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Maksud kedatangannya untuk melakukan pengecekan langkah penanganan pandemi covid-19 pada sejumlah titik wilayah tersebut.
Dia juga melakukan pengecekan penggunaan aplikasi Si Lacak (tracer digital) buatan Kementerian Kesehatan.
Aplikasi tersebut digunakan untuk mencatat penambahan kasus konfirmasi positif covid-19 di masing-masing wilayah.
"Harus update pada aplikasi Si Lacak agar kita bisa monitor di Jakarta, apa yang dilakukan di sini," kata Hadi didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito, Sabtu (31/7/2021) dikutip Antara.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi meminta salah satu personel untuk mempraktikkan penggunaan aplikasi Si Lacak.
Personel yang ditunjuk melakukan input data pada aplikasi Si Lacak, dengan salah satu data pasien konfirmasi positif covid-19.
Usai input data dilakukan, Hadi mengatakan bahwa pelaporan kasus konfirmasi positif covid-19 harus terus dilakukan agar tenaga kesehatan bisa segera mengambil tindakan penanganan, termasuk pelacakan kontak erat.
Panglima TNI menambahkan, pada saat ditemukan satu kasus konfirmasi positif covid-19, maka tim tracer harus melakukan pelacakan kontak erat.
Para kontak erat tersebut harus menjalani tes usap berbasis antigen.
Seperti diketahui, aplikasi Si Lacak merupakan program penguatan pelacakan dalam menangani pandemi covid-19, dan telah dilaksanakan di 51 kabupaten/kota di 10 provinsi.
Si Lacak melibatkan relawan lapangan termasuk para Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Babinpotdirga.
Hadi menjelaskan untuk pasien konfirmasi positif covid-19 tanpa gejala akan menjalani masa isolasi selama sepuluh hari. Setelah menjalani masa isolasi, pasien kembali menjalani tes usap antigen.
"Keputusan ada di bidan desa atau kepala puskesmas, kita mendampingi. Kontak erat juga dimasukkan kedalam Si Lacak," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Sri Ratna Murti menambahkan pihaknya telah menyiapkan tenaga pelacak yang terdiri atas perangkat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Tim pelacak, lanjutnya, akan melakukan input data pada aplikasi Si Lacak pada saat ada pasien konfirmasi positif covid-19.
Adapun tim yang terdiri atas lima orang di tiap desa tersebut akan melakukan pelacakan kontak erat pasien konfirmasi positif covid-19.
"Mereka melakukan tracing kontak erat, misalnya dari keluarga yang positif ada lima, maka kami tes. Minimal lima. Itu yang sudah kita lakukan," katanya. (*/ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News