Yuk, Lihat Kerajaan Kupu-kupu di Taman Nasional Babul

05 Juli 2018 09:21

Sulawesi Selatan memiliki banyak sekali obyek-obyek wisata yang unik. Di Kabupaten Sidrap, ada kincir angin raksasa PLTB yang sekarang sedang ngehits. Nah, di kabupaten lain di provinsi itu ada juga destinasi wisata yang nggak kalah menarik. Namanya Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Babul). Kawasan taman ini menempati dua kabupaten sekaligus, Maros dan Pangkajene.

Taman Nasional Babul ini layaknya negeri dongeng, guys. Selain alam yang memikat, kawasan ini menjadi rumah dari beragam jenis kupu-kupu dengan corak sayap yang memanjakan mata. Saking banyaknya jenis kupu-kupu di taman itu, Antropolog Inggris Alfred Russel Wallace bahkan menjuluki TN Babul sebagai The Kingdom of Butterfly.

Bila mengunjungi kawasan itu, kamu akan disambut dengan banyak kupu-kupu yang terbang bebas kesana kemari. Seolah mereka hendak mengucapkan selamata datang kepada pengunjung dengan bahasa mereka sendiri. Beberapa jenis kupu-kupu unik yang menempati kawasan itu bahkan termasuk spesies endemik, laias hanya ada di Sulawesi Selatan. Jenis kupu-kupu itu yakni Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana.

Tapi ingat guys. Kupu-kupu tersebut boleh dilihat tapi jangan sekali-kali mencoba untuk menangkapnya yah. Mereka satwa dilindungi, loh. Bahkan ada Peraturan Pemerintah No. 7/1999 yang menegaskan bahwa kupu-kupu itu tidak boleh diganggu.

Puas melihat kupu-kupu, jangan langsung cabut. Kamu bisa mengunjungi gua yang ada di tempat itu. Tinggal pilih saja, karena ada 44 gua yang siap untuk dijelajahi. Kalau tidak ingin keluar banyak tenaga, kunjungi saja Gua Batu. Aksesnya mudah  dan ada anak tangga yang dibangun untuk memudahkan pengunjung memasukinya.

Oh ya guys, di salah satu gua lain pernah ditemukan kerangka manusia purba loh. Namanya Leang Jarie yang lokasinya nggak jauh dari pemukiman manusia. Di dalam gua itu juga ada bukti-bukti kebudayaan komunitas manusia prasejarah yang mendiaminya. Pada dindingnya terdapa lukisan jari atau tapak tangan manusia. Selain kerangka manusia yang umurnya diperkirakan 4000 tahun itu, ada juga bekas-bekas aktivitas seperti artefak, kerang laut dan beberapa alat sederhana.

Kalau kamu ingin menikmati permainan outdoor yang sedikit menantang,  nggak perlu keluar dari TN Babul. Kamu bisa mencoba flying fox yang tersedia. Ada juga Air Terjun Bantimurung dan Danau Kassi Kebo sebagai tempat untuk merelaksasi pikiran. Lengkap kan guys!

Nah, agar TN Babul ini makin paten, pembenahan terus dilakukan oleha pihak pengelolanya. Salah satunya dengan  membangun pusat informasi sebagai sarana pendukung wisata mendaki Gunung Bulusaraung pada 8 Februari 2018 lalu.

Menurut Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) Wilayah I Iqbal Abadi Rasjid, pusat informasi itu sangat penting untuk menunjang pengembangan ekowisata di kawasan wisata Bulusaraung.

“Dengan demikian, Desa Wisata Tompobulu yang merupakan salah satu desa penyangga taman nasional diharapkan juga turut berkembang” ujarnya beberapa waktu lalu.

Kepala Balai TN Babul Sahdin Zunaidi sepakat dengan Iqbal. Ia  menambahkan, Pusat Informasi Kawasan Wisata Bulusaraung merupakan gerbang utama wisata pendakian Bulusaraung.

“Sebelum pengunjung melakukan aktivitas mendaki, mereka terlebih dahulu mendapatkan informasi di sini. Informasi yang dapat diperoleh seperti SOP pendakian, aktivitas wisata, objek dan daya tarik yang terdapat di Desa Wisata Tompobulu dan Gunung Bulusaraung sendiri” imbuh Sahdin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co