GenPI.co - Pimpinan ormas Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Khairan Muhammad Arif meminta pemerintah terbuka menerima masukan dan kritik.
Hal itu diungkapkan Khairan dalam dialog virtual bersama Menko Polhukam Mahfud Md.
Acara tersebut dihadiri 13 pemimpin ormas yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jumat (13/8).
“Kritik dalam negara demokrasi adalah sesuatu yang niscaya, tinggal bagaimana pemerintah merespons kritik ini," ujar Khairan.
Khairan menjelaskan bahwa kritik itu bisa muncul dari rasa sayang setiap anak bangsa kepada pemerintah.
Sementara itu, Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyoroti komunikasi publik pemerintah.
Dia meminta Menko Polhukam Mahfud MD tampil membenahi komunikasi publik pemerintah agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat.
"Saya berharap Pak Menko lebih rajin untuk memberikan 'kalimatul fasl' memberikan kejelasan-kejelasan bukan sekadar penjelasan," ujarnya.
Sementara itu, Mahfud MD mengaku telah mencatat semua masukan, kritik, dan saran dari para pimpinan ormas Islam.
Mahfud mengaku akan menjadikan masukan itu menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan pemerintah ke depan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News