Dijahit Fatmawati, Ini 3 Fakta Bendera Pusaka yang Tak Diketahui

16 Agustus 2021 20:50

GenPI.co - Pertama kali bendera sang Saka Merah Putih dikibarkan saat proklamasi kemerdekan RI pada 17 Agustus 1945. Disebut Pusaka karena dijahit untuk pertama kalinya oleh istri Presiden Soekarno, Fatmawati.

Ibu lima anak itu amat tekun menyambungkan kain merah dan putih tersebut sehingga menjadi satu bendera utuh.

Bendera Indonesia memiliki nilai sejarah tersendiri. Merah berarti keberanian, putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.

BACA JUGA:  Naskah Asli Proklamasi Akan Ditampilkan di Istana Merdeka

Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.

Selengkapnya ini 3 fakta tentang bendera Pusaka seperti dihimpun dari berbagi sumber.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Resmikan Monumen Fatmawati Soekarno di Bengkulu

Kain Pemberian Perwira Jepang

Suatu hari pada bulan Oktober tahun 1944, Fatmawati didatangi seorang perwira Jepang bernama Chairul Basri. Diceritakan bahwa Chairul mendapat kain tersebut dari Hitoshi Shimizu, kepala Sendenbu (Departemen Propaganda).

Fatmawati berkata, “Yang satu blok berwarna merah sedangkan yang lain berwarna putih. Mungkin dari kantor Jawa Hokokai.”

Kain itulah yang kemudian jadi cikal bakal Bendera Pusaka. Fatmawati menjahit sendiri bendera tersebut dengan mesin jahit tangan. Bukan dengan mesin jahit kaki karena saat itu sudah tak diperbolehkan lagi.

Fatmawati Menjahit Sambil Menangis

Menurut penuturan Sukmawati Sukarnoputri, kala itu Fatmawati menjahit sambil menitikkan air mata. Fatmawati terisak karena tak mempercayai pada akhirnya Indonesia bisa merdeka serta punya bendera dan kedaulatan sendiri.

Putri keempat Soekarno itu mengaku tak mengetahui berapa lama ibunya menyelesaikan penjahitan bendera itu. 

Namun, yang ia ingat dari cerita ibunya, saat itu Fatmawati sedang mengandung Guntur Soekarnoputra, dengan usia kandungan 9 bulan. Ia bercerita kalau ibunya ketika itu mendapat mandat dari Soekarno untuk menjahitkan bendera pusaka demi mempersiapkan kemerdekaan.

Karena merasa gembira lantaran Indonesia dapat terbebas dari para penjajah, ia langsung memulai menjahit bendera itu pada suatu hari di Oktober 1944. "Bung Karno itu memberikan mandat kepada Ibu Fatmawati untuk menjahitkan bendera persiapan kemerdekaan," ujarnya.

Bendera Pusaka Disimpan di Istana Negara

Tercatat setelah tahun 1968, bendera yang dikibarkan di Istana saat upacara kemerdekaan bukan lagi Bendera Pusaka asli melainkan bendera duplikatnya.

Bendera Pusaka yang asli memang masih menjadi bagian dari acara tapi disimpan di kotak penyimpanan. Kondisi Bendera Pusaka yang sudah lapuk tak memungkinkannya lagi untuk dikibarkan. Kalau robek, jelas akan menimbulkan masalah sendiri.

Bendera duplikat ini terbuat dari sutra dan dibuat pertama kali tahun 1969. Kemudian tahun 1984, bendera duplikasi pertama tersebut sudah kusam.

Akhirnya Husein Mutahar mengirim surat pada Soeharto untuk membuat duplikasi yang kedua. Dan bendera duplikasi ketiga dibuat 30 tahun kemudian yang dikibarkan pada Detik-Detik Proklamasi tanggal 17 Agustus 2015.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co