GenPI.co - Pandemi Covid-19 diklaim sebagai penyebab utama disrupsi perdagangan dunia saat ini, tidak terkecuali perdagangan produk perikanan.
Namun, kini ekspor produk perikanan Indonesia justru mengalami peningkatan dan Indonesia naik dua peringkat menjadi berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia pada 2020.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan bahwa peningkatkan peringkat itu adalah pencapaian yang luar biasa.
“Itu merupakan hasil kolaborasi intensif antara eksportir, pemerintah dan seluruh stakeholders yang terlibat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (16/8).
Artati memaparkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya perikanan melimpah yang cukup untuk menyuplai makanan bergizi bagi masyarakat global selama pandemi covid-19.
“Kerja sama ini adalah upaya untuk bangkit di masa pandemi,” paparnya.
Tujuan ekspor utama Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang dan China. Menurut Artati, rata-rata nilai ekspor tahun 2016-2020 masing-masing sebesar 23,08 miliar US Dollar, 15,26 miliar US Dollar dan 13,80 miliar US Dollar.
“Dalam kurun waktu itu, tren impor AS dan China cenderung positif dengan peningkatan masing-masing sebesar 2,5 persen dan 15,5 persen,” ungkapnya.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, udang masih menjadi unggulan impor Indonesia. lalu, disusul oleh Tuna-Cakalang (TCT), Cumi-Sotong-Gurita (CSG), Rajungan-Kepiting, dan Rumput Laut.
Artati menuturkan bahwa nilai ekspor udang mencapai USD2,04 miliar atau 8,8 persen terhadap nilai impor total global.
“Sementara, TCT sebesar USD724 juta (5,0 persen), CSG USD509 juta (6,0 persen), Rajungan-Kepiting USD368 juta (6,8 persen), dan Rumput Laut USD280 juta (11,4 persen),” tutur Artati.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News