Yuk Jalan-jalan ke Kalsel!

09 Juli 2018 10:18

Lagi jalan-jalan ke Kalimantan Selatan (Kalsel)? Sekalian saja mengekspolorasi destinasi wisata ini. Provinsi beribukota Banjarmasin ini punya segudang obyek wisata menarik yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Mau wisata alam, ada. Jalan-jalan sambil menambah pengetahuan ke obyek wisata sejarah juga Kalsel punya. Atau, ingin merasakan kentalnya budaya banjar? Janagan khawatir, ada tempatnya.

Berikut beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi saat berada di Kalimantan Selatan.

Bukit Matang Kaladan

Bukit Matang Kaladan terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Bukit ini berada di area dermaga Bendungan Riam Kanan yang berjarak sekitar 1,5 Jam dari Bandar Udara Syamsuddin Noor. Nggak sulit untuk menemukan jalur naik ke Bukit Matang Keladan ini. Puncaknya bahkan terlihat dari area parkir kendaraan. Tinggal bertanya dengan tukang parkir atau masyarakat sekitar, mereka pasti akan menunjukkan arahnya menuju Bukit Matang Keladan

Kalau jarang naik bukit/berolahraga mungkin akan sedikit terasa lelah jika menaikki bukit ini. kKemiringan lerengnya yang lebih dari 45 derajat. Untungnya, masyarakat sekitar sudah memfasilitasi dengan undakan dan tali/rotan yang dibentangkan agar memudahkan pengunjung untuk mendaki menuju puncak. Lelahmu akan terbayar begitu sampai di atas. Panorama alam dari puncak Matang Keladan sungguh indah. Ada juga spot untuk berfoto yang sangat indah dan kekinian.

Bukit Matang Kaladan bisa dibilang obyek wisata alam yang murah meriah. Cukup membayar retribusi ke Desa sebesar Rp 3.000, kamu bisa menikmati keindahan bendungan Riam Kanan tanpa perlu menyewa kelotok (perahu bermesin).

Danau Tamiyang

Danau Tamiyang yang berada di Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan begitu mempesona. Permukaan danau yang membiru dengan latar belakang bukit di belakangnya membuat danau itu terlihat eksotik.

Sebuah jembatan yang dicat warna-warni dengan hiasan pernak-pernik payung dan bola-bola kecil yang membelah danau itu.  Level keindahan tempat itu  semakin naik saat berada di  jembatan.

 Danau itu juga telah dilengkapi dengan fasilitas berupa bebek air serta beberapa spot untuk berfoto selfie. Ada juga  wahana permainan baru yaitu Banana Boat yang bisa dinikmati dengan hanya membayar Rp. 20.000/orang dan bisa dinaiki Maksimal oleh 5 orang.

Rumah Adat Banjar.

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih banyak adat banjar, bisa datang ke Teluk Selong.  Jakraknya kurang lebih 3,2 kilometer dari kota Martapura. Di tempat itu, terdapat  dua buah rumah adat banjar yang legendaris. Rumah Adat Banjar Gajah Baliku dan Bubungan Tinggi. Rumah Adat ini dibangun oleh H.M. Arif dengan istrinya bernama Hj. Fatimah pada tahun 1811 M.

Meski sudah berusia 207 tahun, rumah tersebut masih terlihat kokoh dan menarik. Di dalam rumah tersebut kamu bisa lihat interior ukiran khas Banjar. Semua bahan bangunannya dari kayu ulin dengan konstruksi Rumah Ba-anjung atau Rumah Bumbungan Tinggi.

Bangunan yang memanjang lurus kedepan, merupakan Bangunan Induk. Sementara bangunan yang menempel pada sisi kanan dan kiri disebut Anjung. Bubungan atap yang Memanjang ke belakang disebut Atap Hambin Awan. Bubungan atap yang memanjang ke depan disebut Atap Sindang Langit. Sedangkan bubungan atap yang tinggi melancip disebut Bubungan Tinggi.

Pada awalnya bentuk bangunan rumah ini hanya digunakan untuk bangunan Istana atau Keraton, Namun pada perkembangan banyak masyarakat Banjar yang mendirikan rumah dengan model yang sama. Jika berkunjung ke rumah adat Banjar ini kamu akan merasa nyaman. Meski cuaca di luar terasa panas, di dalam rumah ini kamu akan menemukan kesejukan alami.

Oranje Nassau

Benteng dan Tambang Batu Bara Belanda (Oranje Nassau) berada di Desa Benteng.  Lokasinya sekitar 50 km sebelah utara Martapura, di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Dinamakan Desa Benteng karena didalamnya terdapat peninggalan sejarah berupa benteng pertahanan Belanda.  Lokasinya di dalam sebuah hutan dan pegunungan yang berjarak 2 km dari pemukiman penduduk.

Keberadaan Benteng Belanda di Kecamatan Pengaron ini sendiri tercatat dalam sejarah Perang Banjar, tanggal 28 April 1859. Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari meletus dengan jalan merebut benteng Pengaron yang dipertahankan mati-matian oleh pihak penjajah.

Keberadaan Benteng ini menjadi sebuah saksi bisu yang maha penting dalam sejarah peperangan Kerajaan Banjar dengan pihak Belanda, karena di lokasi inilah Pangeran Antasari pertama kali melakukan serangan ke pihak Belanda yang membuat peperangan Banjar meletus pertama kalinya.

Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung sungai Martapura sebuah Pasar Terapung Tradisional, para pedagang di pasar ini menjual hasil kebun, pertanian dan beragam dagangan produksi rumah tangga mereka di atas Jukung (perahu tanpa mesin). Pasar terapung Lok Baintan berlokasi di desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan sudah berlangsung sejak abad 18 di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura. Rata-rata para pedagang berasal dari kampung sekitar. Di antaranya Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.

Ada dia pilihan rute untuk menuju pasar terapung Lok. Alternatif pertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan Klotok. Dengan sampan bermesin itu, perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung terbilang cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit. Alternatif kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil dan motor.

Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.30 WITA. Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai Tanggui (tutup kepala yang lebar). Para pedagang bisa menjual dagangan mereka secara grosir atau eceran, di Pasar Terapung ini masih berlaku sistem barter, besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antar kedua belah pihak.

Pasar Terapung Lok Baintan Merupakan satu-satunya pasar terapung yang masih alami di Indonesia bahkan Dunia, Pasar Terapung Lok Baintan terletak di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.

CBS                          

Selain dikenal sebagai Kota Serambi Mekkah, Martapura juga dikenal sebagai Kota Intan (Diamond City). Berbagai jenis permata dan beragam produk kerajinan daerah yang tersedia di Central Permata Pertokoan Cahaya Bumi Selamat ( CBS ).

Pertokoan CBS yang terletak di jantung Kota Martapura merupakan icon nya Kalimantan Selatan. Pertokoan CBS sebagai pusat penjualan berbagai jenis batu permata / batu mulia dan beragam produk unggulan yang menawan. Batu permata yang ditawarkan dengan berbagai tingkatan harga, dari harga puluhan ribu hingga milyaran rupiah. Setiap hari tempat ini nggak pernah sepi dari wisatawan baik dalam  maupun luar negeri untuk melihat maupun membeli batu permata.

Batu permata ini diolah menjadi berbagai bentuk seperti gelang, liontin, cincin, bros, anting dan lain-lain. Pengolahan batu-batu permata ini banyak  dilakukan oleh para pengrajin permata yang ada di Martapura.

Di kota Martapura juga terdapat tempat penggosokan intan modern yaitu Penggosokan Permata Milik koperasi Bank Indonesia dan Lembaga Pengembangan Sertifikasi Batu Mulia milik Pemerintah Kabupaten Banjar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co