Semarang Masuk PPKM Level 2, Ganajar Pranowo: Tetap Waspada

31 Agustus 2021 12:51

GenPI.co - Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Jawa dan Bali hingga 6 september 2021.

Dalam masa perpanjangan PPKM tersebut wilayah Semarang Raya turun menjadi level 2 dan Solo Raya level 3.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo penurunan level PPKM itu bakal menumbuhkan optimistik. Oleh karena itu, dia semakin mengingatkan kepada masyarakat agar saling menjaga protokol kesehatan.

BACA JUGA:  Ferdinand Bongkar Keunggulan Ganjar Pranowo dari Puan Maharani

"Kita senang karena beberapa level menurun di beberapa kabupaten/kota. Ini akan menumbuhkan optimisme pada yang lain. Tapi sekali lagi prokesnya harus tetap ketat karena kita harus lari sampai finish dengan aman," kata Ganjar di Puri Gedeh, Senin ,30 Agustus 2021.

Ganjar menegaskan jika penurunan level ini jangan sampai membuat masyarakat terlena. Untuk itu menurutnya pemantauan harus tetap dilakukan, baik itu dari masyarakat maupun semua elemen.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Memantau Sekolah PTM, Ini yang Ditemukan

"Jangan sampai menjelang finish ini ada gangguan-gangguan karena ketidakdisiplinan kita. Ini yang musti kita siapkan. Makanya ini yang hari ini kita pantau, umpama bagaimana pelaksanaan PTM di sekolah, itu kan sudah bagus," ujarnya seperti dilansir dari Ayosemarang.com.

Selain dari sektor PTM, penurunan status ini juga memunculkan pertanyaan bagi pelaku pariwisata apakah sudah diperbolehkan membuka. Terkait hal ini Ganjar mengimbau agar dilakukan uji coba terlebih dahulu.

BACA JUGA:  Survei Capres 2024 Tinggi, Ganjar Ogah Geer

"Tadi juga sudah mulai banyak yang bertanya statusnya turun, pariwisata boleh tidak? Silakan diuji coba dulu untuk dibuka. Kita cenderung untuk lebih menyiapkan saja agar adaptasi kebiasaan barunya nanti bisa berjalan," katanya.

Dalam perpanjangan PPKM level tersebut juga terdapat poin pemberlakuan jam buka mal yang diperpanjang sampai pukul 21.00. Juga tentang kapasitas dine in atau makan di tempat menjadi 50%.

"Tidak apa-apa. Sekarang ditambah-tambah dikit juga sudah boleh menurut saya. Terpenting adalah kontrolnya. Kontrol itu baik dari pengelola, masyarakat, maupun pemerintah," jelas Ganjar.

Ganjar menyarankan agar dapat mempermudah kontrol itu ada baiknya jika banyak dilakukan sidak. Bahkan kalau perlu pemasangan CCTV di tempat keramaian.

"Baik juga kalau kemudian dilakukan sidak-sidak untuk cek atau pemasangan cctv di tempat keramaian karena ini bisa dilakukan kontrol dengan cepat agar melakukan perbaikan seandainya terjadi situasi tidak disiplin," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co