GenPI.co - Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani mengatakan, setiap kebijakan pastinya akan membawa implikasi baru, termasuk soal konsep Kampus Merdeka.
Nuhfil mengatakan, kegiatan belajar mengajar mahasiswa menjadi berubah.
Sebab, saat ini semua teori harus diselesaikan di fase-fase awal perkuliahan.
"Sehingga pada semester 5-6 sudah habis dan bisa melakukan kegiatan Kampus Merdeka," kata Nuhfil dalam diskusi virtual IIEF, Jumat (3/9).
Meskipun demikian, delapan kegiatan pembelajaran pada Kampus Merdeka sebenarnya bukan hal yang asing.
Delapan bentuk tersebut ialah pertukaran pelajar, magang, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, wirausaha, proyek independen, dan kuliah kerja nyata tematik.
Menurutnya, hampir semua kegiatan di Kampus Merdeka sebenarnya sudah ada sejak dulu di dunia pendidikan.
"Cuman bedanya dulu itu SKS-nya kecil, sedangkan sekarang bisa 20 SKS," katanya.
Nahfil mengatakan, delapan program tersebut pun ibarat menu di dalam makanan.
Artinya, mahasiwa tidak harus mengambil semua program yang ada.
Akan tetapi, bisa memilihnya sesuai kebutuhan.
Adapun, pihak kampus wajib menyediakan menu itu dan menyajikannya ke mahasiswa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News