GenPI.co - Pengusaha menyebut bahwa bisnis yang mereka jalankan tertekan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kania Winarty sebagai salah satu pengusaha kedai kopi berharap, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa benar-benar memberikan napas segar untuk berjualan tanpa merasa takut.
"Walau ada kelonggaran tetap saja merasa was-was untuk berjualan karena ada aturan yang berubah-ubah setiap minggunya," tutur Kania Winarty kepada GenPI.co, Rabu (8/9).
Dia menjelaskan, sempat melakukan penutupan tempat usaha untuk menuruti aturan pemerintah. Namun, pihak pemerintah tak bisa memberi belas kasihan pada pelaku usaha yang bertahan dengan ketidak pastian.
"Selama ini aturan berubah setiap minggu, sedangkan pelanggan aja belum tentu datang setiap hari, giliran sudah mulai terasa stabil, ada saja aturan yang berubah lagi, ini beban bagi pelaku usaha khususnya kuliner," katanya.
Selain itu, kebijakan baru yang membolehkan pengunjung restoran di mal untuk makan di tempat (dine in) dibatasi dengan kapasitas 50 persen dengan durasi 60 menit per konsumen.
Walau demikian, selama masa percobaan pembukaan mal, pemerintah masih memberlakukan larangan akses untuk anak usia dibawah 12 tahun dan lanjut usia diatas 70 tahun.
Kania Winarty berharap, agar pemerintah segera menghapuskan aturan batasan orang untuk berkunjung ke mal supaya pusat pembelanjaan kembali ramai dan pemasukan kembali normal.
"Saya berharap pemerintah bisa benar-benar serius memberi nafas segar untuk pelaku usaha khsusnya di mal dan menghapus aturan pembatasan orang masuk keluar pusat pembelanjaan," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News