GenPI.co - Kampus Universitas Indonesia (UI) masih menjadi “ivy league”-nya Indonesia alias jajaran perguruan tinggi yang memiliki nilai prestise tinggi di mata para calon mahasiswa dari masa ke masa. Banyak pelajar bercita-cita memakai jas almamater kuning ini.
Salah satu sebabnya mungkin karena banyak lulusan UI inspiratif yang sukses dalam kariernya.
Contohnya empat perempuan ini, mereka membuktikan bahwa perempuan juga mampu meraih sukses di berbagai bidang.
1. Dian Sastrowardoyo
Perempuan lulusan Sarjana Jurusan Filsafat FIB UI ini juga melanjutkan pendidikan ke jenjang pasca sarjana Manajemen Keuangan di MM UI. Dian lulus dengan predikat cum laude pada tahun 2014.
Dia membuktikan bahwa perempuan mampu berkarya di berbagai bidang.
Selain menjadi aktris, Dian sastro juga pernah bekerja kantoran dan menggeluti bidang keuangan secara profesional.
Di luar itu, dia juga sangat peduli terhadap perempuan dan anak-anak. Dalam sebuah acara virtual, Dian pernah mengajak perempuan Indonesia memaksimalkan pemanfaatan ruang digital.
2. Najwa shihab
Perempuan kelahiran Makassar ini menuntaskan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selain terkenal dengan pemikirannya yang kritis dan keberaniannya dalam berbagai wawancara, Najwa juga peduli dengan pendidikan.
Dia memprakarsai donasi “Celengan Beasiswa Mahasiswa Narasi x TU” yang ditujukan untuk membantu para mahasiswa yang kesulitan membayar biaya pendidikan akibat pandemi.
Bahkan, kepeduliannya terhadap dunia pendidikan kerap diungkapkan dalam berbagai diskusi terbuka.
Baru-baru ini, Najwa mengungkapkan kecemasan terjadinya kesenjangan kualitas pendidikan yang semakin tajam akibat pandemi.
3. Puan Maharani
Perempuan yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI ini merupakan lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Selain menjalankan tugas parlemen di dalam negeri, Puan juga gencar berkomunikasi dengan parlemen di negara-negara lain.
Baru-baru ini, misalnya, Puan menghadiri Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) di Wina, Austria. Dalam kesempatan itu, Puan mengemukakan berbagai isu penting yang perlu disoroti.
“Negara-negara maju harus memimpin dalam pengurangan emisi, dan memberikan bantuan keuangan dan teknis untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi negara berkembang. Kita harus mewarisi dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang, dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih sejahtera,” kata Puan.
Kehadiran Puan tersebut, menurut pengamat politik, mampu memperkuat diplomasi pemerintah serta mengangkat citra penanganan Covid-19 di Indonesia.
4. Ayu utami
Alumni Jurusan Bahasa Rusia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini merupakan salah satu penulis yang berhasil mendobrak sastra di dalam negeri.
Novel pertama Ayu berjudul “Saman” memberi pembaharuan dalam dunia sastra Indonesia dari segi cerita. Dia secara berani menjadi penulis perempuan pertama yang membahas isu-isu tabu dalam karyanya.
Kecintaannya pada sastra juga terlihat saat dia berupaya mendorong penulis-penulis muda untuk terus berprestasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News