GenPI.co - Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Arifin Rudianto, mengatakan bahwa pihaknya terus menggalakkan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim.
Hal itu, bertujuan agar trade-off (pengorbanan) yang biasa terjadi antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
"Kebijakan ini bisa mengurangi dampak perubahan iklim, memperbaiki kualitas lingkungan, dan mengurangi potensi kerugian akibat kerusakan lingkungan," ujar Arifin dalam Webinar 'Transisi Energi Net Zero Emission' yang diselenggarakan Dewan Energi Nasional (DEN), Senin (27/9/2021).
Arifin menjelaskan bahwa pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim akan menjadi tulang punggung Indonesia dalam upaya transformasi menuju ekonomi hijau.
"Ekonomi hijau sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato kemerdekaan Indonesia tahun ini," paparnya.
Lebih lanjut, menurut Arifin, praktik ekonomi hijau akan memberikan manfaat ke perekonomian Indonesia, terutama terkait pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
"Hal itu kita butuhkan agar bisa lepas dari middle income track, seperti yang sudah ada dalam visi misi Indonesia pada 2045," ungkap Arifin.
Arifin menambahkan bahwa praktik ekonomi hijau akan lebih spesifik difokuskan pada sektor energi.
"Jadi, untuk mencapai ketahanan nasional, kita juga harus cepat melakukan upaya dekarbonisasi melalui penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT)," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News