Cegah Klaster PTM, Guru Besar UI Sarankan Metode Mutakhir

29 September 2021 22:50

GenPI.co - Setelah kurang lebih 1,5 tahun pembelajaran jarak jauh diberlakukan di hampir seluruh daerah di Indonesia, kini pembelajaran tatap muka (PTM) mulai diterapkan kembali.

Pembukaan sekolah ini pun menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan para murid dikarenakan sejumlah penemuan klaster penularan di sekolah selama PTM berlangsung.

Para peneliti sebelumnya telah melaporkan bahwa ruangan kelas dengan ventilasi udara yang buruk menjadi salah satu sumber penyebaran virus yang sangat cepat, sehingga diperlukan ventilasi dan pengukuran kualitas udara yang baik sebagai langkah pencegahan.

BACA JUGA:  Ada Klaster Covid-19 PTM Tetap Jalan? Alvin Lie Keras ke Nadiem

“Pembukaan sekolah adalah langkah penting yang pada akhirnya memang harus dilakukan, melihat potensi dampak belajar dari rumah terhadap perkembangan kognitif dan psikologis anak dalam jangka panjang,” ujar Prof. Dr. Budi Haryanto, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Berbagai studi juga membuktikan pentingnya manajemen kualitas udara untuk memastikan lingkungan belajar yang lebih aman bagi para murid. 

BACA JUGA:  Nadiem Makarim Kena Kritik, PTM Bikin Klaster Baru Covid-19

Berbagai studi menunjukkan peran penting mitigasi risiko berlapis, atau dikenal dengan istilah Swiss Cheese Model, dalam menurunkan risiko penularan COVID-19 secara signifikan di berbagai sekolah di belahan dunia.

Manajemen kualitas udara dalam ruangan termasuk pengukuran kadar CO2, ventilasi udara, serta air filtration merupakan komponen kunci dalam menurunkan risiko penularan, sehingga meningkatkan keamanan anak-anak kita bersekolah tatap muka di tengah periode new normal.

Pendekatan Swiss Cheese Model menekankan tidak adanya solusi tunggal yang dapat secara efektif memerangi penularan virus yang menyerang saluran pernafasan seseorang. Untuk itu, diperlukan strategi mitigasi yang berlapis-lapis.

Dalam Swiss Cheese model, ventilasi dan penyaringan udara menjadi kunci untuk memitigasi risiko penularan virus, dikombinasikan dengan upaya-upaya pencegahan individu seperti memakai masker dan mencuci tangan.

Memahami peranan besar manajemen kualitas udara ruangan demi ekosistem sekolah yang lebih aman, nafas menghadirkan solusi pertama dan satu-satunya bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, dengan menggabungkan fungsi pemantauan, ventilasi serta penyaringan udara dalam satu platform terintegrasi. 

Tiga strategi utama tersebut termasuk pengukuran kadar CO2 dan PM2.5 secara real time di dalam ruang kelas, pengaktifan ventilasi ketika kadar CO2 dalam level tidak sehat, dan penyaringan udara dengan menggunakan filtrasi udara berteknologi HEPA.

Ketiga strategi ini dapat diakses di ekosistem dari hulu ke hilir nafas melalui aria AirTest monitor yang akan mengukur kualitas udara dalam ruangan (CO2/PM2.5), Pure40 Purifier aria yang menggabungkan teknologi HEPA untuk membersihkan udara serta dapat dikontrol secara penuh melalui aplikasi nafas.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co