Rute Baru Internasional Katrol Kunjungan Wisman di Bali

18 Juli 2018 12:34

Upaya terus menambah jumlah kedatangan wisman di Bali berbuah manis. Pertumbuhan arus masuk wisman sepanjang Januari hingga Juni 2018 meningkat 6%. Selama enam bulan terakhir jumlah wisman yang datang melalui pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, mencapai 2.892.302 orang. Angka ini surplus 165.517 wisman dari periode sama tahun lalu.

Sepanjang 2017 silam, jumlah kunjungan wisman mencapai 2.726.785 orang. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengungkapkan, progres pertumbuhan wisman di Bali sepanjang enam bulan terakhir positif. Mereka pun datang dari berbagai negara mayoritas dengan menggunakan direct flight.

“Pertumbuhan wisman di Bali tetap kompetitif. Jumlah kunjungan wisman ini selama Januari-Juni 2018 naik 6%. Kenaikan ini tentu sangat menggembirakan. Artinya upaya dan kebijakan yang diterapkan saat ini sudah benar. Tinggal didorong terus,” ungkap Yanus Suprayogi, kemarin.

Lonjakan besar wisman di Bali terjadi pada beberapa bulan terakhir. Sebab dalam lima bulan pertama 2018, jumlah kunjungan wisman berada pada angka 2,38 juta. Jumlah tersebut naik 1,79% dari periode bulan Januari-Mei yang sama ditahun sebelumnya. Angka riil kenaikan kunjungannya mencapai 41.307 wisman. Selain udara, mereka juga masuk melalui jalur laut.

“Pada beberapa bulan terakhir, kepadatan penumpang memang terjadi di Bandara Ngurah Rai. Mereka ini berasal dari berbagai negara di dunia,” terangnya.

Mengacu slot besar kedatangan wisman, porsi terbesar masih dimiliki Tiongkok. Wisman asal Negeri Tirai Bambu ini mencapai 684 ribu, prosentasenya 23,6%. Berikutnya wisman Australia dengan kuota 547 orang. Prosentasenya mencapai 18,9%. Kunjungan wisman India berjumlah 194 ribu orang atau 6,7%. Strip berikutnya ada Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, Prancis dan Singapura.

“Porsi jumlah kunjungan wisatawan beberapa negara memang besar. Hal tersebut tentu sejalan dengan beberapa treatment yang diberikan. Sepanjang 2018 ini, penerbangan internasional menuju ke Bali ada penambahan. Impact positifnya pun saat ini sudah mulai bisa dilihat,” tuturnya lagi.

Selama periode Januari hingga Juli 2018 ini, beberapa poros baru internasional memang terhubung ke Denpasar. Merespon kenaikan pertumbuhan besar pada 2017, Garuda Indonesia membuka direct flight dari Mumbai (India) ke Denpasar. Serupa langkah maskapai Australia Qantas Airways yang membuka rute Melbourne-Denpasar. Lalu, Emirates dengan poros Dubai-Denpasar-Auckland (Selandia Baru).

Selain rute baru, beberapa maskapai menambah frekuensi penerbangan. Sebut saja, Malindo Air yang mengajukan frekuensi flight poros Denpasar-Kuala Lumpur (Malaysia). Penambahan kapasitas angkut juga dilakukan Singapore Airlines. Armada Airbus 330-300 dengan kapasitas 285 kursi diganti Boeing 787-10 seri terbaru. Kapasitas angkutnya menjadi 337 kursi, terdiri 36 kursi bisnis lalu 301 ekonomi.

“Pembenahan bandara juga terus dilakukan. Penambahan kapasitas apron ini akan membantu maskapai yang mengajukan slot baru atau menganti pesawat dengan jenis lebih besar. Melihat progres ini, jumlah kedatangan wisman akan terus bertambah,” ujar Yanus Suprayogi lagi.

Target besar memang di usung pariwisata Bali tahun ini. Pulau Dewata membidik kedatangan jumlah wisman hingga 6,5 juta. Jumlah ini sebagai respon atas realisasi kunjungan wisman 5,69 juta pada tahun 2017. Progres positif melalui pintu Bandara Ngurah Rai pun mendapatkan apresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menegaskan, Bali tetap destinasi favorit liburan masyarakat dunia.

“Bali ini luar biasa. Dengan kekuatan nature, culture, dan manmade-nya, Bali adalah destinasi terbaik dunia untuk liburan. Hal ini seharusnya menjadi sinyal positif bagi maskapai lainnya. Sebab, masih banyak destinasi lain mancanegara menuju Bali yang masih bisa dieksplorasi melalui direct flight,” ujar Menpar.

Potensi tersebut pun didukung dengan kemampuan Bandara Ngurah Rai. Untuk periode libur musim dingin 2018, Ngurah Rai memiliki daya tampung 37 penerbangan per jam. Rinciannya, 21 jadwal flight internasional dan 16 domestik. Untuk internasional didominasi rute Tiongkok, India, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Iran. Slot domestik diisi rute Surabaya, Lombok, Labuan Bajo, Jakarta, dan Semarang.

“Peluang ini tentu harus dioptimalkan oleh maskapai. Pada akhirnya, benefit akan diterima oleh semua sektor. Sebab, industri pariwisata ini saling berkesinambungan satu sama lain. Dan, direct flight menuju Bali dari mancanegara masih menjadi opsi ideal termasuk dari India atau negara lainnya,” tutupnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co