GenPI.co - Publik figur yang kabur saat Karantina mendorong Netty Prasetiyani Aher bersuara lantang. Anggota Komisi IX DPR RI itu meminta pemerintah tegas.
Sebelumnya ada publik figur yang terindikasi kabur dari pusat karantina covid-19. Dia diketahui kabur saat karantina usai kembali dari AS.
"Jika terbukti kabur dari masa waktu yang ditentukan, harus diberi sanksi tegas,” ucap Netty kepada GenPI.co, Jumat (15/10).
Netty meminta pemerintah tidak membeda-bedakan sikap kepada siapa pun, termasuk publik figur.
“Apalagi yang melakukan ini seorang publik figur yang dijadikan contoh oleh masyarakat," kata Netty.
Menurut Ketua DPP PKS tersebut jika pemerintah tidak memberikan sanksi yang tegas apalagi cenderung didiamkan, hal ini dapat memicu kecemburuan sosial.
“Jangan sampai rakyat berpikir bahwa pemerintah pilih-pilih dalam memberikan sanksi," katanya.
Netty juga mengatakan, pelanggaran prokes oleh tokoh publik telah terjadi beberapa kali dan menjadi pemberitaan luas media.
Dia juga meminta langkah klarifikasi dan penindakannya pun harus disebarluaskan ke publik juga.
“Dengan begitu, rakyat tahu dan percaya bahwa pemerintah bersikap tegas, adil dan transparan,” ucap Netty.
Netty menyebutkan dampak yang terjadi akibat sikap tebang pilih Jika pilah pilih.
“Rakyat bisa bersikap masa bodoh dengan ketentuan protokol kesehatan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Netty juga menyoroti dugaan keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa kaburnya publik figur tersebut. Dia meminta masalah tersebut harus diusut sampai tuntas.
“Aparat harus bertindak sebagai pelaksana sekaligus pengawas penerapan aturan, jangan justru membantu pelanggaran. Kejadian ini harus diusut tuntas, jangan dibiarkan,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News