GenPI.co - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menyoroti kewajiban polymerase chain reaction (PCR) untuk perjalanan transportasi yang terus mengalami perubahan.
Menurutnya, tidak salah bila masyarakat beramai-ramai untuk melakukan protes terkait hal tersebut. Sebab, sudah melakukan perubahan aturan seenaknya.
Pasalnya, perubahan pasti memerlukan waktu untuk beradaptasi lagi dengan aturan baru yang berlaku.
"Sangat disayangkan dalam hal ini masyarakat juga diam saja dengan aturan yang terus berubah-ubah, tidak protes," jelas Agus Pambagyo kepada GenPI.co, Senin (8/11)
Dia mengungkapkan, perubahan ini sudah sejak awal berpuluh-puluh kali diingatkan terkait pandemi Surat Edaran (SE) saja tidak akan cukup. Akibatnya aturan jadi berantakan.
"Lagian ngapain balik ribut-ribut lagi terkait PCR. Sebelumnya sempat berdebat nyaris sebulan terkait halal, tidak ada perubahan hanya buang energi," bebernya.
Agus mengungkapkan, kalau pemerintah terus berubah-ubah seperti ini, pasti ada pengaruhnya.
Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh tekanan publik atau masih belum pasti bagaimana formula pastinya.
"Aturan seharusnya tidak bisa berubah-ubah, memangnya sarung turun naik. Kalau begini operator pasti akan dibuat bingung," lanjut Agus.
Dia turut berkomentar mengenai harga PCR yang seharusnya memiliki standar yang tidak terus berubah.
"Harga PCR harus bisa di cek melalui harga pasar negara dan diperhatikan keamanannya," pungkasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News