Harga PCR Berubah Terus, Jokowi Jadi Sorotan

09 November 2021 08:20

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera memperhatikan berbagai kritik masyarakat terkait dengan kebijakan tes PCR.

Bukan tanpa alasan, menurut Ray Rangkuti hingga saat ini tes covid-19 tersebut masih saja dibebankan kepada masyarakat.

"Bukan saja soal apakah PCR tersebut merupakan kebijakan yang sangat urgen, tapi juga termasuk harga PCR yang berubah-ubah," ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Senin (8/11).

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Sirih Khasiatnya Cespleng, Dahsyat Banget

Menurut Ray Rangkuti, komunikasi antara Pemerintah Jokowi dengan masyarakat dirasa kurang memadai.

Sebab, hingga saat ini, dirinya belum juga mendengar alasan mengapa dulu harga tes tersebut begitu tinggi.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Pandan Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Cespleng

"Hingga sampai sekarang, publik belum mendengar alasan mengapa harga PCR bisa turun dari kisaran Rp 1 jutaan hingga sekarang berkisar di angka Rp 375 ribuan, kenapa enggak dari awal?" katanya.

Dirinya lantas menilai bahwa patokan harga PCR yang sejak awal mahal dan kini bida dibuat murah berarti masih bisa ditekan agar lebih murah lagi.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Kemangi Campur Madu Dahsyat, Bikin Wanita Puas

"Kenapa tidak menerapkan kebijakan harga PCR yang lebih terjangkau? Publik juga meyakini, harga PCR yang sekarang masih dapat lebih ditekan ke arah yang lebih murah," jelasnya.

Di sisi lain, Politikus PKS Mardani Ali Sera juga menilai bahwa seharusnya segala bentuk tes untuk mendeteksi Covid-19 merupakan kontrol pemerintah.

"Sehingga pembiayaannya juga merupakan tanggung jawab pemerintah, bukan malah dibebankan kepada masyarakat. Negara sudah punya pendanaan untuk segala bentuk tes Covid-19," katanya.

Menurutnya, seharusnya Indonesia bisa menggratiskan tes tersebut. Sebab, sudah banyak negara yang mengakomodir tes PCR secara cuma-cuma.

"Terkesan aneh apabila dibebankan kepada rakyat," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co