Jogja Cross Culture 2021, Kolaborasi Budaya dan Seni Keren Banget

11 November 2021 16:13

GenPI.co - Jogja Cross Culture (JCC) 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta berjalan sangat meriah.

Acara yang mengusung tema Story of Jogja itu digelar secara daring melalui kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Rabu (10/11) pukul 19:45 WIB.

JCC 2021 dibagi menjadi tiga segmen, yakni Jawa Semesta, Kertaning Yogya, dan Yogya Tumuwuh.

BACA JUGA:  Harga Tiket Kereta Api Surabaya ke Yogyakarta Murah Pol, Oh Yes

Sebanyak masing-masing 14 seniman dari kemantren dan koreografer muda Kota Yogyakarta berkolaborasi.

Seniman lintas komunitas juga ambil bagian dalam JCC 2021. Mereka menampilkan karya bertajuk Bang Bintulu, Binar, Oasis, dan Alive.

BACA JUGA:  Harga Tiket Kereta Api Surabaya ke Yogyakarta Murah Nih, Serbu

Acara makin meriah karena ada video kompilasi tari peserta dari luar negeri dengan tajuk Jogja Journey.

Mereka berasal dari berbagai negara, seperti Turki, Australia, Kanada, Rusia, dan Hong Kong.

BACA JUGA:  Harga Tiket Pesawat Jakarta ke Yogyakarta, Lion Air Murah Nih

Mereka pun berkolaborasi dengan seniman tari Kota Yogyakarta yang saat ini berada di masing-masing negara tersebut.

Story of Jogja menceritakan berbagai tonggak peristiwa yang menjadi sejarah peradaban di Yogyakarta mulai prasejarah sampai saat pandemi virus corona.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti, jika berbicara tentang Yogyakarta, semestinya tidak lagi mengenai untaian budaya.

“Akan tetapi, sebuah taman, tempat bertebaran ragam aktivitas budaya yang mekar dengan warna-warni sendiri,” ujar Yetti.

Dengan semangat Gandeng Gendong, JCC 2021 mengusung filosofi gotog royong dari lima elemen, yakni kampung, kampus, komunitas, kota, dan korporat.

Gotong royong juga diperkuat dengan keberadaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman.

Menurut Yetti, JCC 2021 menekankan agar kebudayaan tetap hidup dan menghidupi.

“Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi vocal point,” ujar Yetti.

Dia menjelaskan, di Kota Yogyakarta terjadi saling silang budaya dan semuanya berkembang serta bersanding.

“Inilah kemudian menciptakan sebuah melting pot budaya dalam satu kota. Tepat kiranya Kota Yogyakarta menjadi rumah budaya dan menuju kota budaya dunia,” kata Yetti. (adv)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co