GenPI.co - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Mengingat terkini di beberapa provinsi menunjukkan sedikit tren kenaikan angka penularan virus SARS-Cov-2.
"Ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan, itu harus dimonitor secara ketat. Jadi lima-limanya adalah provinsi di Jawa," ujar Budi Gunadi Sadikin setelah mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/11/2021).
Selain itu, ratas yang dipimpin Jokowi turut membahas tentang pembelajaran tatap muka (PTM).
Jokowi mengarahkan agar jajarannya untuk melakukan surveilans ketat terhadap sekolah yang melakukan PTM.
Sehingga perlu ada penanganan cepat ketika ditemukan kasus Covid-19.
"Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi. Rencananya mudah-mudahan pekan ini kami sudah bisa selesaikan bagaimana kami bisa tetap melakukan program tatap muka tetapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif," kata dia.
Sementara, terkait vaksinasi bahwa dari target vaksinasi 208 juta orang, sebanyak 60 persen masyarakat sudah mendapatkan dosis pertama dan 40 persen memperoleh lengkap.
Di akhir tahun, Kemenkes memperkirakan total suntikan vaksin bisa mencapai 290 sampai 300 juta suntikan.
Dengan perkiraan 78 persen dari target populasi memperoleh suntikan dosis pertama dan 60 persen mendapatkan dosis lengkap.
Artinya angka tersebut sudah melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 40 persen dosis lengkap.
Menurutnya, Presiden Jokowi juga berharap daerah bisa memerhatikan masa berlaku vaksin sehingga tidak ada kasus kadaluwarsa.
"Kalau misalnya sudah dekat-dekat kedaluwarsa mungkin bisa mengalihkan ke provinsi-provinsi lain yang masih membutuhkan atau kita bisa alihkan ke TNI dan Polri," tutur dia.(ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News