GenPI.co - Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur meminta pemerintah serius untuk menindaklanjuti nota diplomatik Arab Saudi soal dibukanya umrah bagi Indonesia.
Sebab, Menko Airlangga Hartarto juga sudah mengatakan Arab Saudi sudah membuka pembahasan agar jemaah umrah bisa segera berangkat dengan catatan sesuai persyaratan yang mereka tentukan.
"Kami melihat ini sudah lebih dari satu bulan dari kabar itu," kata Firman kepada GenPI.co, Selasa (16/11).
Adapun, nota diplomatik dari Arab Saudi pertama kali diumumkan oleh Menlu Retno Marsudi pada 9 Oktober 2021.
Firman mengatakan, nota diplomatik ini ibarat green light yang harus dimanfaatkan dengan baik.
Arab Saudi sudah membuka diri dan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bisa memberangkatkan jemaah.
Namun, sampai hari ini hal tersebut belum terealisasi.
Dia berharap pemerintah dan seluruh stakeholder terkait bisa serius dalam mem-follow up nota diplomatik tersebut.
"Di Arab Saudi, mereka juga sudah membuka diri secara full kapasitas untuk ibadah di Masjidil Haram dan Nabawi," katanya.
Seperti diketahui, Menko Airlangga mengatakan Arab Saudi sudah membuka diri untuk pembahasan umrah.
Mereka pada awalnya hanya mengakui empat vaksin, yakni Astrazeneca, Moderna, Pfizer, dan Johnson & Johnson.
Namun, kini juga sudah mengizinkan vaksin Sinovac dan Sinopharm, dengan syarat tambahan booster.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News