GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyoroti program sumur resapan yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Diketahui, sumur resapan yang diklaim untuk mengantisipasi banjir itu jutsru menimbulkan polemik baru.
Menurut Dedek, pembuatan sumur yang dilakukan saat musim hujan sangat aneh.
"Hal itu cukup tidak masuk akal. Selain itu, program ini baru berjalan lebih kurang 1 persen selama hampir empat tahun," ucap Dedek kepada GenPI.co, Rabu (1/12).
Dedek menjelaskan kondisi itu merupakan tanggung jawab Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.
Sebab, kata dia, janji kampanye Anies soal sumur resapan tidak terealisasi dengan baik.
"Program ini terlihat tidak akan selesai sesuai janji Pak Anies. Jadi, kebohongan janji politik pun terkuak," jelasnya.
Selain itu, Dedek merasa bahwa anggaran Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa digunakan dengan maksimal.
Menurutnya, daripada untuk gelaran Formula E, anggaran Pemprov DKI Jakarta bisa digunakan untuk penanggulangan banjir.
"Formula E sudah terendus dugaan korupsi, padahal anggaran itu bisa dialihkan ke program lain yang bermanfaat bagi takyat Jakarta," tandas Dedek. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News