Presiden Jokowi Keluarkan Kabar Buruk, Ada Bahaya Besar Mengancam

03 Desember 2021 17:08

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi adanya ancaman gelombang keempat Covid-19 varian Omicron.

Jokowi lantas meminta seluruh kapolda dan pangdam se-Indonesia untuk mewaspadai ancaman Covid-19 varian Omicron yang mulai menyebar ke banyak negara.

"Ancaman ini belum selesai. Kita boleh bersyukur, kita boleh berbangga, tetapi tetap harus waspada, hati-hati yang namanya sekarang ini ancaman gelombang keempat varian Omicron, hati-hati," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (3/12/2021). 

BACA JUGA:  Jokowi Tak Perlu Tarik Menteri dari Parpol, Sarat Kepentingan

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mendesak para pihak, utamanya yang bertugas di wilayah perbatasan, agar lebih waspada terhadap varian Omicron tersebut.

Jokowi menilai varian Omicron lebih cepat penyebarannya dibandingkan varian Delta, berdasarkan hasil studi yang ada saat ini.

BACA JUGA:  Sengatan Omicron Bikin Presiden Jokowi Gelisah, Mohon Hati-hati

"Utamanya, polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tetapi juga dari warga negara kita sendiri utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali," kata dia.

Di samping itu, Jokowi turut menginstruksikan jajaran TNI-Polri untuk terus menggencarkan program vaksinasi kepada masyarakat.

BACA JUGA:  Posisi Jubir Presiden Jokowi Kosong, Pakar: Jangan Terlalu Lama

TNI-Polri berserta jajarannya harus mempercepat dan menggencarkan program vaksinasi Covid-19 terutama kepada provinsi-provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah.

"Provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan, ada 15 provinsi yang masih di bawah 60 (persen). Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua," ungkap dia.

Selain itu, penting juga menjalankan protokol kesehatan secara ketat, serta meningkatkan upaya pengetesan dan pelacakan di setiap wilayah di Indonesia.

"Hati-hati 17 kabupaten atau kota di 8 provinsi yang mengalami tren naik selama 2-3 minggu terakhir ini. Naik sedikit saja segera antisipasi, walaupun masih dalam hitungan puluhan per minggu, tetapi tetap harus segera diantisipasi karena larinya nanti bisa ke keamanan, bisa ke politik, ketertiban masyarakat, semuanya," tuturnya.(tan/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co