GenPI.co - Banjir rob akibat air laut pasang menerjang Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Padahal, banjir rob juga sempat merendam wilayah itu satu bulan sebelumnya.
"Banjir rob yang terjadi kali ini tidak seperti bulan sebelumnya, banjir rob kali ini tidak terlalu tinggi namun tetap merendam pemukiman warga," kata Yahya salah seorang warga Mamuju, Sabtu (4/12) malam.
Ia mengatakan, banjir rob yang melanda Mamuju membuat masyarakat cemas karena bersamaan dengan hujan deras yang turun.
Masyarakat pun mengungsikan barangnya ke tempat yang lebih tinggi karena khawatir terendam banjir rob.
"Kami khawatir ketika sungai meluap dan air pasang, tentu air akan semakin tinggi merendam pemukiman warga," ujarnya.
Yahya menceritakan bahwa sebulan sebelumnya permukiman warga di Kelurahan Binanga Kecamatan Mamuju hingga Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro juga terendam banjir rob hingga setinggi lutut manusia dewasa.
"Banjir laut pasang dari perairan Sulawesi ini merendam separuh permukiman warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan di pesisir pantai di lingkungan Kelurahan Karema, Kota Mamuju," ungkap Yahya.
Banjir rob juga merendam rumah sakit Bhayangkara sehingga pelayanan medis dirumah sakit itu menjadi terganggu.
"Air laut pasang juga terjadi tiga tahun lalu, namun banjir rob tahun ini cukup parah dibandingkan sebelumnya, dan banjir rob ini patut diwaspadai karena berpotensi masih terjadi hingga tiga hari ke depan," katanya.
Warga lainnya, Haerul, mengatakan bahwa gelombang pasang air laut tahun ini mampu melewati jalan arteri kota Mamuju dan sejumlah sungai.
Bahkan, air laut merendam separuh permukiman warga dan juga rumah sakit Bayangkara yang terletak di kelurahan Simbori Mamuju.
Ia berharap pemerintah segera membangun tanggul penahan air laut agar banjir rob tidak lagi menggenangi permukiman warga sekitar pesisir Kota Mamuju. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News