GenPI.co - Empat orang meninggal dunia dan enam lainnya terluka setelah kereta api menabrak angkot nomor 123 di perlintasan di Jalan Sekip, Kota Medan, Sabtu (4/12).
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara Kompol Muridan menjelaskan, beberapa korban yang mengalami luka sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.
Namun, ada juga korban kecelakaan yang masih harus dirawat di Klinik Lindawaty.
“Jadi, jumlah korban sepuluh orang,” kata Muridan, Minggu (5/12).
Salah satu saksi bernama Ujang mengatakan, angkot menerobos palang pintu perlintasan kereta api.
Saat itu angkot melaju dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja. Menurut Ujang, saat itu palang pintu perlintasan kereta api sudah turun. Lampu peringatan pun sudah menyala.
Selain itu, sirine juga sudah dibunyikan. Namun, sopir angkot tetap melaju.
Ujang menduga sopir angkot menenggak alkohol sehingga nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api.
Tabrakan tersebut membuat angkot hancur. Kaca bagian depan dan belakang hancur.
“Bagian belakang terlepas besinya karena yang tertabrak di bagian belakang," kata Ujang.
Menurut Ujang, sopir angkot berusaha melarikan diri, tetapi ditangkap warga. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News