GenPI.co - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Selatan, Djunaidi memastikan pihaknya siap siaga di tengah perubahan cuaca ekstrem di puncak musim penghujan.
Pihaknya akan bersinergi dengan Pemprov Sulsel untuk membantu penanganan serta evakuasi bencana hidrometeorologi.
"Kami sampaikan kesiapan Basarnas Sulsel untuk bersinergi dengan Pemprov Sulsel dalam membantu penanganan warga terdampak bencana alam hidrometeorologi," ujar Djunaidi di Rumah Jabatan, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, jumlah personil telah ditempatkan di beberapa Pos SAR pada wilayah Sulsel sebagai bentuk memberi respons cepat jika ada laporan yang membutuhkan bantuan pencarian dan pertolongan termasuk evakuasi warga terdampak banjir yang saat ini terjadi di beberapa daerah.
"Personil Basarnas Sulsel telah disiagakan 24 jam dan itu tersebar di beberapa wilayah di Sulsel seperti Selayar, Bone, Bantaeng, Kota Parepare, Kota Palopo dan Masamba," jelasnya.
Basarnas Sulsel juga merencanakan pendirian Balai Diklat (Dikkat).
Mengingat fungsi Balai Diklat tersebut akan menjadi wadah pelatihan dan pembinaan bagi tenaga-tenaga rescue yang andal siap diterjunkan di wilayah Indonesia Timur membantu jika dibutuhkan.
"Selain meningkatkan kompetensi SDM Basarnas, Balai Diklat ini juga bisa digunakan melatih Potensi SAR yang ada di Sulsel," tambahnya.
Balai Diklat tersebut, dinilai penting bagi Sulsel karena menjadi wadah mencetak tenaga andal di bidang pencarian dan pertolongan.
Maksud tujuannya, apabila terjadi kecelakaan atau bencana alam yang membutuhkan evakuasi dan layanan SAR, banyak tenaga dari Potensi SAR siap membantu.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menambahkan pihaknya akan memberi dukungan kepada Basarnas.
"Rencana pendirian Balai Diklat tenaga SAR di Sulsel agar tenaga tim rescue bisa bertambah untuk membatu penanganan kebencanaan," tuturnya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News