DPR Sebut Karantina di Hotel Setara Umroh, Mahal Banget

13 Desember 2021 15:50

GenPI.co -  Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta BNPB menjelaskan terkait karantina 10 hari di hotel. DPR mendapat aduan karantina di hotel setara dengan biaya umroh. Dan hal ini dinilai sangat mahal.

"Yang menjadi masalah juga kadang-kadang, jangan sampai ada tuduhan masyarakat bahwa ini bisnisnya BNPB bekerja sama dengan pemilik hotel,” ucap Ace di DPR RI, Senin (13/12).

Ace mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait harga karantina di hotel.

BACA JUGA:  BTS Bakal Manggung di Batam, tapi Ogah Dikarantina Indonesia

“Banyak yang WA (whatsApp) ke saya, ini misalnya 10 hari Rp 24 juta, kan lumayan Pak Rp 24 juta, Rp 24 juta Pak 10 hari paket karantina di hotel," ujar Ace.

Ace mengatakan, hotel-hotel di Jakarta dan sekitarnya sudah penuh dipakai untuk karantina.

BACA JUGA:  Varian Omicron Bikin Panik, 2.000 Orang Dikarantina 10 Hari

"Ada beberapa kolega-kolega saya yang WA ke saya, karena hotel-hotel pada penuh,” katanya.

Sementara itu, terkait lamanya waktu kara tina 10 hari tidak jadi masalah. Dia meminta masyarakat, terbuka dan tramsparan, dan terbuka, sehingga tidak menimbulkan masalah di masyarakat. 

BACA JUGA:  Mulan Jameela Diduga Langgar Karantina, Hillary Lasut Buka Suara

"Kami juga diprotes oleh asosiasi umroh, 'Ngapain sih Pak bikin karantina, karantinanya harus di hotel atau di asrama haji,' It's okay, sih, di asrama haji gitu ya. Tapi kalau di hotel kan, kalau biayanya Rp 24 juta 10 hari, itu sama dengan biaya umroh," bebernya.

Seperti yang diketahui, pemerintah memberikan aturan terkait masa karantina setelah pulang dr luar negeri 10 hari.

Bagi masyarakat, biaya karantina dari luar negeri yang disebut memakan biaya Rp 24 juta.

"Harus ada penjelasan secara saintifik kepada masyarakat terkait dengan perubahan kebijakan krantina yang berubah-berubah,” bebernya.

Dia memaparkan, karantina mandiri awalnya 7 hari, sekarang jadi 10 hari, pernah 3 hari, pernah 5 hari. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co