GenPI.co - sebanyak 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, mengalami kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 7,4 SR di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12).
Selain itu, satu unit gedung sekolah, dua bangunan tempat ibadah, dan satu rumah jabatan kepala desa juga rusak akibat gempa bumi yang terjadi pukul 11.20 WITA itu.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa laporan tersebut didapatkan BNPB dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar.
“Menurut pantauan mereka, banyak bangunan terdampak gempa bumi tersebut, mulai dari rusaknya bangunan pagar beton, dinding, hingga atap rumah warga,” ujarnya.
Hingga pukul 16.04 Selasa (14/12), gempa bumi yang berpusat di 7.95 LS dan 122.24 BT itu berdampak di tiga provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
“Wilayah yang merasakan paling besar dan berdampak paling luas adalah di Provinsi NTT dengan 11 kota/kabupaten merasakan gempa,” ungkapnya.
Sementara itu, di Provinsi Sulawesi Selatan dirasakan di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar. Lalu, di Provinsi Sulawesi Tenggara dirasakan di Kabupaten Muna.
Abdul memaparkan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat merilis peringatan dini tsunami dari gempa bumi yang terjadi di kedalaman 10 kilometer tersebut.
Namun, saat ini peringatan itu dinyatakan telah berakhir oleh BMKG.
“Selain itu, BMKG mencatat sudah terjadi lima kali gempa bumi susulan dengan kekuatan paling besar adalah 5,6 SR dan cenderung melemah,” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News