GenPI.co - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman blak-blakan curiga terkait pasien yang menjalani karantina di Wisma Atlet terinfeksi Omicron.
"Jika omicron ditemukan pada pekerja di hotel karantina (Wisma Atlet) berarti besar kemungkinan pasien yang menjalani karantina itu ada lebih dari satu yang terpapar," jelas Dicky Budiman kepada GenPI.co, Kamis (16/12).
Dicky Budiman mengatakan, bahwa penularan virus varian omicron memiliki tingkat penularan lebih cepat dari delta.
"Artinya, omicron punya kemampuan 70 kali replikasi di saluran pernapasan," ungkapnya.
Dicky Budiman menjelaskan, virus omicron memiliki kemampuan lebih cepat untuk menginfeksi.
"Sehingga potensi kemampuan menginfeksi lebih cepat menjadi lebih besar," bebernya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan adanya varian baru Covid-19 Omicron terdeteksi untuk yang pertama kali masuk Indonesia pada Rabu (15/12) malam.
Budi Gunadi mengatakan varian omicron ditemukan pada pasien pertama di Wisma Atlet Jakarta.
"Saya ingin menginformasikan perkembangan terbaru. Kemenkes tadi malam mendeteksi pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021. Data-data sudah kami konfirmasi, dan ini sudah data sequencing omicron," jelas Budi Gunadi, Kamis (16/12).
Budi Gunadi membeberkan, N adalah pembersih di Wisma Atlet, Jakarta. Pada 8 Desember 2021, sample rutin diambil di wisma atlet kemudian dikirimkan ke Kemenkes untuk Whole Genome Sequences (WGS).
"Kami terima 10 Desember dan kami lihat ada 3 pekerja pembersih di Wisma atlet positif PCR, tapi positif Omicron 1 orang," tegas Budi Gunadi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News