GenPI.co - Bikin Heboh! United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang pendidikan, keilmuan, dan budaya, telah resmi menetapkan Songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau Intangible Cultural Heritage.
Hal tersebut langsung memantik reaksi masyarakat Indonesia, mengingat selama ini diketahui kain songket adalah kain tradisional khas Indonesia.
Bisa diyakini, sebagian besar rakyat Indonesia akan kecewa mendengar kabar buruk tersebut.
Sebelumnya, penetapan dilakukan saat sesi ke-16 Intergovernmental Committee for Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, pada Rabu (15/12/2021).
Berada satu rumpun, Indonesia juga memiliki songket, seperti dari Sumatera Barat. Kain tradisional ini merupakan turunan dari kain melayu.
Sekilas, kedua songket dari dua negara serumpun ini hampir sama, dari segi warna dan juga corak.
Seperti diketahui, songket merupakan kain sutra atau katun tenunan tangan dengan pola benang emas atau perak yang indah yang menjadi ciri khas kain tradisional Indonesia, dan juga ada di Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Kain songket sangat indah dengan gemerlap benang-benang metaliknya.
Sebelumnya, kain songket diperuntukkan bagi bangsawan pada abad ke-16, dipadukan di atas bahan dasar untuk menghasilkan tampilan yang berkilauan.
Teknik tersebut berasal dari abad keenam belas, diturunkan dari ibu ke anak perempuannya dan melalui program pelatihan formal.
Laki-laki berpartisipasi dengan menciptakan peralatan tenun.
Songket digunakan dalam pakaian tradisional untuk upacara, acara-acara pesta dan acara-acara resmi kenegaraan.
Merespons hal tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih ikut buka suara terkait songket diakui warisan Malaysia oleh UNESCO.
Komisi X DPR RI ini sendiri membidangi pendidikan, olahraga dan sejarah.
Menanggapi hal tersebut, Abdul Fikri Faqih mengungkapkan, bahwa Malaysia itu serumpun dengan Indonesia.
"Oleh karenanya memang beberapa hal punya kesamaan antara Malaysia dan Indonesia," kata Abdul Fikri Faqih dalam keterangannya pada wartawan, Jumat (17/12/2021).
Abdul Fikri Faqih membeberkan, kesamaan yang ada seperti pantun. Pantun, itu Indonesia maju bersama-sama dengan Malaysia, sehingga jadi warisan budaya dari Indonesia dan juga Malaysia.
"Lalu jika ada yang lainnya seperti reog ataupun songket ini sebaiknya didiskusikan saja bersama. Karena mereka rata-rata juga seperti Indonesia," jelasnya.
Apalagi, menurut Abdul Fikri Faqih, orang Malaysia juga suka ke Indonesia. Artinya Indonesia tidak bisa terpisah sama sekali dengan Malaysia.
"Oleh karenanya, saya kira tidak usah berseteru, ketika ada hal yang sama, ya sebaiknya sama-sama saja dengan Malaysia," katanya.
Abdul Fikri Faqih menilai, Indonesia lebih besar dari Malaysia. Namun mereka juga ada keturunan orang Indonesia, harusnya Indonesia memang yang jadi leadernya dalam mengajukan kekayaan intelektual yang asli Indonesia.
Namun, yang menjadi pertanyaan besar publik adalah kenapa bukan Indonesia? Apakah pemerintah tidak pernah melakukan klaim Songket ke UNESCO? GenPI.co akan mencari jawabannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News