GenPI.co - Lokasi ibu kota negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diterjang banjir. ratusan rumah di dua desa itu terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten PPU, Nurlaila menyebutkan banjir terjadi akibat hujan yang menyebabkan sungai meluap.
Hal tersebut menyebabkan terhadap naiknya tinggi muka air sehingga sungai meluap.
Air juga masuk ke rumah penduduk, terutama mereka yang tinggal di dekat bantaran sungai atau dekat saluran air yang meluap.
Sebenyaka 101 rumah yang terdampak banjir itu berada di Desa Bukit Raya, 56 rumah yang tersebar di tiga RT. Seperti, RT 01 terdapat 37 rumah, RT 02 ada 17 rumah, dan di RT 06 terdapat 2 rumah.
Selanjutnya di Desa Sukaraja ada 5 rumah, yakni di RT 01, sedangkan di RT 25 genangan air hanya sampai di halaman rumah warga.
Lalu, di Kelurahan Sepaku ada 40 rumah yang terdampak, yakni di RT 07 ada 3 rumah, RT 06 sebanyak 24 rumah, RT 05 terdapat 10 rumah, RT 04 ada 3 rumah, dan satu musala.
"Hujan lebat bersamaan adanya air laut pasang tersebut juga menyebabkan sejumlah kerusakan," ucapnya.
"Seperti di Kelurahan Sepaku terdapat jembatan penghubung antara RT 07 dan RT 04 mengalami longsor sebagian, sehingga mengakibatkan aktivitas terganggu," sambungnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bakal menjadi lokasi ibu kota negara baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News