GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis.
Hal ini sangat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang signifikan di wilayah Indonesia.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) mengidentifikasi adanya potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal (pusaran angin) akan berlangsung selama 3 hari kedepan.
Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju wilayah perairan utara Australia atau selatan Nusa Tenggara Timur.
Dalam periode 48-72 jam ke depan berdasarkan model prediksi cuaca, Suspect Area tersebut diprakirakan akan mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan .
"BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode 3 hari ke depan," ujar Prakirawan kepada GenPI.co, Selasa (21/12).
Pertama, potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Selanjutnya, potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Potensi tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kep.Aru, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare - Agats bagian utara, dan Laut Arafura
Terakhir, potensi tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Kai, dan Perairan Fakfak.
"UPT BMKG wilayah Provinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi," jelasnya.
Selain itu, BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstrem. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News