GenPI.co - Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (Kepri) resmi dilaksanakan. Hal itu ditunjukkan dengan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antarlembaga.
Penandatangan PKS itu dilakukan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Selain itu, prosesnya juga turut disaksikan secara virtual oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Konsuler Transportasi dan Infrastruktur Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Dongjin.
PKS itu dilakukan antara BP Batam dengan PT Bandara Internasional Batam, yang merupakan perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) Incheon Airport Corporation, dan PT Wijaya Karya (Persero).
Rudi menjelaskan, Batam memiliki letak strategis di jalur perairan internasional di Selat Malaka. Jaraknya pun hanya berjarak 20 km dari Singapura.
“Itu yang membuat Batam memiliki kelebihan dibanding dengan daerah lain di Indonesia,” katanya dalam siaran pers yang diterima GenPi.co Kepri, Selasa (21/12).
Dengan kelebihan itu, menurutnya Batam perlu didukung dengan adanya Bandara Internasional Hang Nadim. Bandara dengan landasan terpanjang di Asia Tenggara, yang angkanya mencapai 4.025 meter.
Rudi menuturkan, PT Bandara Internasional Batam nantinya akan mengelola area seluas 350 hektare. Menjadikan Hang Nadim, bandar udara modern dengan standar internasional.
"Dengan penandatanganan PKS ini menandakan komitmen bersama untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim sebagai hub logistik dan penumpang," kata dia.
Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, menegaskan komitmennya dalam menjalankan kerja sama yang telah ditandatangi bersama BP Batam itu.
"Kami akan membangun, merenovasi, dan mengembangan Bandara Hang Nadim sesuai dengan kerja sama yang kita tandatangani hari ini," kata Pikri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News