Diam-diam Ganjar Pranowo Kerap Pergi Ke Dukun

15 Juli 2019 15:21

GenPI.co - Di tengah kesibukannya menjadi kepala daerah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata diketahui kerap menyempatkan diri pergi ke Dukun. Ya, Dukun yang dimaksud ini adalah sebuah desa yang memiliki destinasi digital pasar tradisional yang sedang hits saat ini.

Dinamakan Pasar Tradisional Lembah Merapi, yang berada di Desa Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Yang menarik dari pasar ini ialah, pengunjung tidak boleh membayar menggunakan uang rupiah, namun hanya boleh menggunakan koin dari bambu yang disebut Dono.

Apa saja yang dijajakan disana? Berbagai macam makanan jaman dulu dan tradisional seperti dawet, serabi, jamu, gethuk dan masih banyak lagi. Kunjungan Ganjar di Pasar tersebut kemarin (14/7) tentunya membuat heboh pedagang dan juga ribuan pengunjung lainnya. Tidak hanya berebut selfie, para pedagang juga berebut menawarkan dagangan.

“Dawetnya Pak, enak. Satu mangkok rong Dono (satu mangkok dua koin),” ucap penjual dawet.

Ganjar pun memesan dawet yang dijajakan penjual. Seusai menyeruput, wajahnya langsung tersenyum.

“Uenaak, suwegeeer tenan!”, ucap Ganjar.

Setelah mencicipi dawet, dengan membawa keranjang berisi koin Dono, Ganjar berkeliling untuk mencicipi makanan lain. Ganjar juga memuji pasar yang menurutnya makanan yang dijual enak, seperti  sego megono iwak wader dan juga kopi lanang. Tambah Ganjar Pranowo, pemandangan Gunung Merapi yang sudah tersaji alami menambah daya tarik yang istimewa, tinggal ditata saja agar lebih rapi.

“Geliat kampung-kampung dengan memunculkan ekonomi kreatif seperti ini akan terus kita dukung. Saya harap, di ujung kampung dan daerah terpencil Jateng dapat terus bermunculan ekonomi kreatif semacam ini. Sehingga ekonomi masyarakat bisa terangkat. Tambah banyak even saja yang memunculkan keunikan”, harapnya.

Baca juga:

Ganjar Pranowo Janji Umat Budha Bakal Nyaman Ibadah di Borobudur

Haah... Ganjar Pranowo Jadi Dosen Akpol Berpangkat Kombes

Bayu Sapta Nugraha, Koordinator Pasar Tradisional Lembah Merapi menyampaikan bahwa pasar dengan kurang lebih 35 pedagang yang merupakan warga asli desa Banyubiru itu sudah berdiri sejak Februari 2019.

“ Pasar ini mengandalkan konsep jadul, dan pangsa pasar yang ditarget adalah wisatawan luar Magelang. Dikelola dengan manajemen BumDes. Alhamdulillah pengunjung sangat antusias, setiap event, lebih dari 5000 orang berkunjung. Omzetnya juga bisa mencapai Rp40 juta sekali event," kata Bayu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co