GenPI.co - Hari Departemen Agama yang diperingati setiap tanggal 3 Januari memiliki sejarah tersendiri.
Sayangnya, tak banyak yang tahu soal peringatan ini, karena tidak masuk dalam tanggal merah atau hari libur nasional.
Hari Departeman Agama sendiri berkaitan dengan asal mula pembentukan Kementerian Agama (Kemenag) di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Hari Departeman Agama diperingati sejak 3 Januari 1946, bertepatan dengan 29 Muharram 1365 Hijriyah.
Saat itu, Kemenag dibentuk dalam Kabinet Sjahrir II dan tertuang dalam Penetapan Pemerintah No I/S.D. tanggal 3 Januari 1946.
Pembentukan Kementerian Agama pertama kali diusulkan Mr. Muhammad Yamin.
Sayangnya, gagasan tersebut ditolak oleh salah satu anggota PPKI, Mr. Johannes Latuharhary.
Pasalnya, saat itu banyak orang yang berpendapat bahwa agama harus dipisahkan dari negara.
Kemudian, muncul sejumlah tokoh yang mendukung pembentukan Kementerian Agama.
Para tokoh tersebut melihat bahwa Kementerian Agama bisa menjadi jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.
Hingga akhirnya, K.H. Abu Dardiri dan dua tokoh lainnya dari partai politik Masyumi mengusulkan pembentukan Kemenag.
Usul tersebut disampaikan dalam sidang Pleno KNIP yang diselenggarakan 25 sampai 27 November 1945.
Dengan dukungan dari anggota KNIP, usulan tersebut disetujui Presiden Soekarno dengan sejumlah syarat yang diberikan kepada wakilnya, Mohammad Hatta.
Berdirinya Kementerian Agama diumumkan oleh Radio Republik Indonesia. Saat itu, Haji Mohammad Rasjidi ditunjuk sebagai Menteri Agama RI pertama oleh Presiden Soekarno.
Dalam pidatonya, H.M. Rasjidi menjelaskan bahwa Kemenag berperan untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya.
Dan hingga saat ini, Hari Departemen Agama diperingati setiap 3 Januari. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News