GenPI.co - Eks Menkes Siti Fadilah Supari blak-blakan sebut malapetaka ilmuwan. Itu terkait dengan pembubaran Lembaga Eijkman.
Belum lama ini, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dibubarkan usai diambil alih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sebelumnya, melalui cuitan akun Twitter resmi Eijkman Institute, lembaga bersejarah tersebut menyampaikan terima kasih.
Terima kasih itu ditujukan kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung lembaga tersebut berkiprah selama puluhan tahun.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia," kata akun @eijkman_inst pada 2 Januari 2022.
Lembaga Eijkman mengajak seluruh masyarakat untuk jaga spirit dan etos kerja di mana pun berada.
"#EijkmanForIndonesia #KamiPamit," tambah akun tadi.
Lembaga bioliogi molekuler tersebut ada di suatu lembaga yang digabungkan menjadi BRIN.
Penggabungan lembaga tersebut berdasarkan kebijakan dari pemerintah sekarang.
Pelbagai pihak buka suara terkait dengan pembubaran lembaga tersebut.
"Kalau itu memang pembubaran, konsep konsep Eijkman sebagai laboratorium rujukan yang canggih itu adalah malapetaka untuk ilmuwan Indonesia dalam segi molekular biologi ataupun virologi," kata Siti Fadilah, seperti dikutip dari kanal YouTube Siti Fadilah Supari Channel, Selasa (4/1/2021).
Siti Fadilah Supari mengaku bahwa pembubaran Lembaga Eijkman membuatnya kaget.
Bagi dia, lembaga biologi molekuler tersebut tak ada duanya di Indonesia.
"Saya kaget banget, karena Lembaga Eijkman itu tidak ada duanya di negeri ini," tutur dia.
Tak hanya itu, menurut eks Menkes tersebut, semestinya Lembaga Eijkman berdiri secara independen.
"Sebetulnya Lembaga Eijkman harusnya independen sih, tidak di bawah BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Dulu mau saya jadikan mitra Departemen Kesehatan)," ujarnya.
Namun, keinginannya tersebut tak terlaksana lantaran kala itu BPPT merasa keberatan.
"BPPT tampaknya keberatan, waktu itu Pak Anies Baswedan masih di BPPT," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News