GenPI.co - Dalam upaya mendukung sektor potensial di daerah, Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menitikberatkan penyiapan infrastruktur. Potensi itu salah satunya adalah sektor pariwisata yang terhambat dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Wali Kota Batam, Muhammada Rudi dalam Forum Konsultasi Publik Ranwal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Batam Tahun 2023, di Aula Embung Fatimah Kantor Wali Kota Batam, Rabu (12/1).
"Sekarang sektor industri relatif tidak terganggu karena sejak awal tidak kami tutup. Yang menjadi tantangan kita adalah pariwisata,"katanya dalam siaran pers yang diterima GenPi,co Kepri, Kamis (13/1).
Dia menjelaskan, dengan potensi daerah termasuk sektor pariwisata yang besar, maka sejak 2016 pihaknya menaruh perhatian yang khusus pada pengembangan infrastruktur. Terkhusus infrastruktur jalan (akses) se-Kota Batam yang diyakini akan tuntas pada 2024 mendatang.
"Saya pikir, setelah jalan selesai orang akan merasa nyaman dan banyak ke Batam. Selanjutnya, sektor wisata akan maju," kata dia.
Rudi menegaskan, pihaknya memastikan kebijakannya tidak akan menganggu urusan langsung terkait masyarakat. Untuk itu, Pemko Batam akan kembali menghilangkan kegiatan-kegiatan yang kurang penting.
"Saya tegaskan kepentingan masyarakat atau kepentingan sosial tidak boleh dikurangi. Kegiatan normatif yang kami hilangkan, ini sudah saya lakukan sejak 2016 lalu,” kata Rudi.
Dia mengatakan, terdapat sejumlah lompatan besar dalam kebijakan pembangunan lainnya yang akan dilakukan oleh Pemko Batam dan BP Batam.
Seperti pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, yang akan dilaksanakan oleh konsorsium. Pengembangan akses infrastruktur pendukung moda transportasi udara itu, diharapkan menjadi daya dukung mobilitas ke Batam.
Baik mobilitas warga dan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
"Sembari konsorsium mengerjakan bandara, tugas kami meningkatkan akses dari bandara ke kota," katanya.
Akses jalan itu adalah Jalan Jenderal Sudirman yang pada tahun ini akan memasuki tahap peningkatan dari Simpang Laluan Madani hingga ke Bandara. Kedua badan jalan nantinya akan terdapat masing-masing lima lajur.
“Dengan jalan lebar itu Batam akan menarik orang untuk dikunjungi dan untuk berinvestasi,” kata dia.
Kota Batam pun tengah melakukan pengembangan KEK Kesehatan di Sekupang, termasuk rumah sakit yang maju. Selain itu, investor dari Dubai, Thumbay Medicity, juga tertarik ingin membangun Universitas Kesehatan bertaraf internasional di sana. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News