GenPI.co - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) bakal melakukan revitalisasi salah Masjid Agung Batam Center, yang merupakan salah satu ikon kota tersebut. Rencananya, revitaisasi itu akan menelan biaya hingga Rp170 miliar.
Namun, rencana itu tidak sepenuhnya diterima masyarakat. Sebab, Pemko Batam juga turut bakal mengubah desain segitiga ikonik masjid tersebut.
Masjid Agung Batam Center di masa mendatang, direncanakan akan memiliki kubah cembung sebagaimana masjid pada umumnya. Hal itu yang kemudian mendapat penolakan masayarakat.
Menanggapi itu, Wali Kota Bata, Muhammad Rudi, mengetakan, revitalisasi sepenuhnya dilakukan pada seluruh bagian masjid. Tidak hanya kubahnya saja.
Menurutnya, revitalisasi Masjid Agung Batam Center bukan untuk kepentingan pribadinya. Tetapi untuk kepentingan bersama khususnya umat Islam.
"Revitalisasi masjid ini bukan untuk saya, tapi untuk kita bersama," katanya dalam siaran pers yang diterima GenPi.co Kepri, Sabtu (15/1).
Perihal kubah masjid, dia menjelaskan bahwa desain saat ini justru sering kali membuat atap masjid itu bocor. Hal itu lantaran desainnya yang tidak dapat membuat air mengalir cepat ke bawah.
"Jadi kubah sekarang ini itu modelnya menampung air di bawahnya. Jadi sering mengakibatkan bocor di ruang utama. Setiap bulan kami perbaiki dan setiap bulan juga bocor," kata dia.
Meski begitu, Rudi mengungkapkan bahwa pihaknya menerima masukan disampaikan masyarakat kepada Pemko Batam terkait perubahan kubah masjid tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News