GenPI.co— Sejumlah turis harus dirawat di rumah sakit setelah berenang di danau beracun Monte Neme di Spanyol. Para wisatawan nekat berenang di danau bekas galian tambang logam Tungsten demi mendapatkan foto yang bagus untuk diunggah ke Instagram.
Bukan sekali ini saja kolam galian bekas tambang menjadi tempat turis berburu foto kekinian yang Instagramable. Sebelum danau bekas tambang Monte Neme terkenal, hal serupa terjadi pula di Rusia dan Indonesia.
Sebuah kota di Siberia yang bernama Novosibirsk menjasi sensasi di media sosial Rusia VK karena memiliki sebuah ‘danau’ dengan warna turquoise-nya yang terang benderang, kontras dengan lingkungan sekitarnya yang buram. Warga Rusia lalu berbondomg-bondong datang dan berfoto di tempat ini.
Danau beracun Monte Neme di Spanyol (foto: independent.co.uk)
Sayangnya, seperti Monte Neme, ini bukanlah sebuah danau, melainkan sebuah kolam yang terbentuk karena air hujan memenuhi tempat pembuangan limbah milik sebuah pabrik pembangkit tenaga listrik di dekatnya.
Baca juga:
Demi Foto Instagramable, Turis ini Berenang di Danau Beracun
Instagramable dan Cuma Rp39 Ribu, Hotel di Malang Ini Keren Parah
"Kami meminta secara khusus agar dalam rangka mendapatkan hasil swafoto Anda tidak terjatuh ke dalam tempat pembuangan limbah," tulis perusahaan yang menjalankan pabrik pembangkit tenaga listrik dan pemilik kolam Siberian Generating Company dalam unggahan mereka di media sosial Rusia, VK.
Sebagian besar turis yang datang mengikuti peringatan tersebut, namun lainnya membandel dengan memasukkan kaki ke dalam air, bahkan berenang. Akibatnya ada yang melaporkan bahwa setelah mencelupkan kaki mereka le dalam air kolam, mendapatka ruam selama dua hari.
Fenomena yang sama terjadi pula di Indonesia, warga bergerombol menuju 'danau' dadakan demi berfoto dengan latar belakang warna turquoise atau toska yang indah namun tanpa peringatan resmi mengenai bahayanya.
Danau Kaolin (foto: airpaz.com)
Bangka adalah pulau indah yang menghasilkan timah melalui pertambangan. Kini sisa lubang tambang yang dibiarkan saja oleh perusahaan tambang timah dipenuhi air dan menjelma menjadi 'danau' cantik dengan air bewarna toska. Warga menyebut dengan nama 'Danau Kaolin' dan kini populer menjadi tujuan wisata terutama bagi mereka yang memburu konten Instagram.
Begitu pula dengan objek wisata 'Telaga Biru' di Bintan. Sebuah daerah di Bintan telah bertahun-tahun menjadi tempat penambangan pasir Bauksit, bahan yang diolah menjadi logam aluminium. Setelah pertambangan berhenti pada masa Orba, lahan ditinggalkan begitu saja sehingga terisi sendiri dengan air dan membentuk 'danau' seperti saat ini. Seperti 'danau' Kaolin, 'danau' Telaga Biru juga menjadi tujuan wisata yang populer.
Tambang logam selalu mempergunakan atau menghasilkan zat kimia, baik dalam proses penambangan maupun sebagai limbah hasil produksi. Warna toska terang pada kolam-kolam tambang ini tidaklah alami dan dihasilkan oleh zat kimia yang mengendap disana. Sehingga traveler harus berhati-hati.
Kesehatan lebih penting daripada konten Instagram guys!
Danau Telaga Biru (foto: kompas.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News